Penulis membuat artikel ini ketika penulis berkuliah di Hochschule fr angewandte und Wissenschaften Hamburg Jerman di tahun 2017. Pengalaman magang ini diwajibkan bagi seluruh Mahasiswa teknik untuk memenuhi syarat memasuki semester tiga. tiga belas minggu untuk mengolah besi, dari mulai memotong membor, korter, bubut, las, gerinda.
magang ini dilakukan di dua tempat oleh penulis. Tempat pertama dilakukan di Kampus dua minggu lima hari dalam satu minggu. Di tempat magang ini mempelajari bagaimana menyatukan dua bagian besi dengan cara di las listrik elektroda dan las listrik MIG (metal inert gas) atau las semi otomatis.
Mempelajari bagaimana mempersiapkan media dua bagian besi yang akan dilas, bahan apa yang dapat dilas, membersihkan permukaan agar dapat ideal dilas. Mempelajari bagaimana melakukan las dari mulai ampere yang digunakan, ketebalan bahan elektroda yang digunakan, derajat kemiringan pola yang digunakan dalam menggerakan elektroda yang diaplikasikan ke media. ketebalan, tempo, pola sangat menentukan dalam penilaiannya. Diuji dengan cara dipatahkan dan melihat ketebalan dan konsistensi las dalam media.
Selain melakukan proses las elektroda, las MIG juga dipelajari disini. Proses las dengan metode MIG dilakukan dengan jauh lebih mudah dibandingkan proses las elektroda. Proses pengerjaan las MIG lebih mahal karena harus menggunakan gas Inert untuk pencegahan oksidasi. sedangkan dalam batang elektroda sudah terdapat bahan khusus yang melindungi dari oksidasi, bahan ini berakibat media lebih kotor jika dibandingkan dengan las MIG. Proses magang di kampus ini ditutup dengan bersih-bersih dan barbeque bersama di hari terakhir magang.
di tempat berikutnya penulis melakukannya selama empat minggu. Tempat ini merupakan bengkel las yang membuat pagar, railing tangga dan balkon bangunan gedung atau rumah. Persyaratan di tempat ini mengharuskan memiliki Surat Ijin Mengemudi Mobil, yang kebetulan penulis membuat SIM internasional sebelumnya. Selama magang disini lebih banyak membantu proses produksi dari mulai gerinda bahan-bahan yang akan dilas. di tempat ini penulis tidak diijinkan untuk las dengan alasan keamanan, karena tidak memiliki sertifikat atau semacamnya.
Kedua tempat workshop ini penulis belajar bahwa harus mengerjakan hal-hal dengan teliti agar hasil pengerjaan yang detail dan presisi sesuai dengan permintaan atau spesifikasi yang diminta. Ukuran patokan yang diminta selalu disebutkan dalam satuan milimeter yang selalu diukur sebelum ataupun setelah mengolah bahan besi tersebut. Sebelum proses pemotongan bahan besi harus terkunci dengan kuat agar potongan lurus. Begitupun dalam proses melubangi dengan mesin bor, titik tengah harus dipastikan benar di tempat yang sesuai dengan ukuran. Ilmu-ilmu dasar pengerjaan dan pengolahan besiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H