Terima kasih, wahai kekasih
Namun apalah daya, nasi telah menjadi bubur
Aku harus mengakuinya….
Saat ini bathinku tertekan dan remuk redam
Merasa teraniaya dan terbungkam…
Mungkin,
Butuh waktu untuk memulihkan
Gemerlap bathinku menjadi seperti semula
Aku harapkan pengertianmu, aku sedang berupaya
Tuk, berdamai dengan luka hatiku
Walau semua memang tidak mudah berkata-kata
Tapi aku akan berusaha melakukannya…
Aku harus mengakui sejujur-jujurnya
Saat ini, bathinku tengah berontak
Akal dan hatiku tidak lagi sejalan
Mohon sedikit kebijaksanaanmu
Mohon sedikit saja pengertianmu….
Akupun tak ingin rasa getir ini terendap lama
Menjadi lara yang menodai ketulusanku
Akalku mengatakan ini masalah kecil
Tapi hatiku terlanjur merekamnya menjadi kenangan buruk
Yang akan tersimpan teramat lama nantinya…
20.07.10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H