Tim PPK Ormawa DMFEB Universitas Negeri Malang (UM) berhasil menggelar Focus Group Discussion (FGD) di desa tujuan, yaitu desa Sidodadi pada hari Senin, 24 Juni 2024. FGD ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan merumuskan strategi keberlanjutan program dengan fokus pada transisi dari mitigasi bencana ke pengembangan wisata berbasis sungai.Â
Focus Group Discussion (FGD) ini memusatkan perhatian pada bagaimana sungai, yang sebelumnya menjadi titik fokus mitigasi bencana, dapat dialihkan perannya untuk menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek seperti perlindungan lingkungan, keamanan masyarakat, dan potensi ekonomi, diskusi ini bertujuan untuk menciptakan model yang mampu mengintegrasikan pengelolaan risiko dengan pengembangan wisata.
Sambutan hangat disampaikan oleh Kepala Desa Sidodadi, Bapak Soelan yang sangat mengapresiasi kehadiran tim serta kontribusi mereka dalam mengembangkan desa Sidodadi.Â
"Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa Tim Pelaksana PPK Ormawa DMFEB UM atas pemilihan Desa Sidodadi sebagai lokasi pelaksanaan dan keberlanjutan program ini. Saya berharap program ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di sini, baik dalam peningkatan kapasitas maupun kemajuan desa ini," ujar Bapak Soelan.
Dalam sambutannya, Ketua Tim PPK Ormawa DMFEB UM, M Yafie Zenas, menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam merencanakan transisi ini. "Sungai memiliki potensi yang sangat besar tidak hanya sebagai sumber daya alam, tetapi juga sebagai magnet wisata yang dapat mendukung perekonomian lokal. Namun, perubahan fokus ini memerlukan perencanaan yang matang agar tidak mengabaikan aspek mitigasi bencana yang juga sangat krusial," ujarnya.Â
Diskusi di FGD melibatkan pembahasan mendalam mengenai strategi mitigasi yang tetap relevan dalam konteks wisata. Para peserta menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur yang aman dan ramah lingkungan, serta mekanisme pemantauan yang dapat mencegah potensi risiko. Selain itu, aspek partisipasi masyarakat dan keterlibatan pemangku kepentingan menjadi poin penting yang ditekankan untuk memastikan keberhasilan implementasi program ini.Â
Para peserta FGD sepakat bahwa upaya ini tidak hanya akan meningkatkan daya tarik wisata sungai tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan strategi yang tepat, sungai yang selama ini dianggap sebagai potensi risiko dapat menjadi salah satu aset berharga dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H