Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Tubagus Rahmat Saf Rai

Jurnalis || Founder Sekumpul EduCreative II Direktur Wilip Institute || Penulis Skenario Film || Bidang Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi PWI Kota Cilegon || Humas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Hari Santri: Dari Lantunan Doa ke Jedag Jedug Hiburan Malam

22 Oktober 2024   20:34 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:41 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana hiburan malam JLS Cilegon (pram) 

Fenomena ini menunjukkan kontras yang kuat antara dua dunia yang berbeda; satu penuh dengan spiritualitas, sementara yang lain dipenuhi dengan gaya hidup hedonisme.

Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat sedang berada di persimpangan antara mempertahankan nilai-nilai tradisional yang religius dengan mengikuti arus modernitas.

Pada akhirnya, peringatan Hari Santri di Cilegon mencerminkan dualitas yang ada dalam kehidupan masyarakat modern: antara kebutuhan akan spiritualitas dan hasrat akan hiburan penuh kemaksiatan.

Ketika kafe-kafe dan tempat hiburan malam dibanjiri botol miras, prostitusi, dan pembiaran kemaksiatan, disitulah muncul harapan lahirnya keberanian para pewaris Geger Cilegon 1888 sebagai pejuang nahi munkar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun