Di momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kita seharusnya menyadari adanya ancaman yang serius dampak dari Industri, yaitu tak hanya kegagalan teknologi industri, tapi juga polusi yang masif keluar setiap detik.
Polusi industri adalah salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia dan lingkungan, sering disebut sebagai "silent killer" karena dampaknya yang sering kali tidak langsung terlihat namun sangat mematikan.
Polusi yang dikeluarkan dari pabrik-pabrik besar di Cilegon dampaknya merembet hingga ke wilayah Jabodetabek. Diduga buruknya kualitas udara Jakarta yang tidak ber-KTP itu, dilahirkan dari cerobong-cerobong pabrik yang beraktivitas dari daerah yang punya julukan kota baja.
Polusi adalah silent killer yang tidak disadari oleh masyarakat Kota Cilegon. Melihat data Dinas Kesehatan Kota Cilegon (5 Januari 2024) terdapat jumlah kasus baru infeksi akut lainya pada saluran nafas atas sebanyak 41.779 orang.
Terpapar polusi udara dalam jangka panjang terkait dengan peningkatan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) juga dialami oleh 15.501 warga Cilegon.
Sedangkan Dispepsia juga memiliki angka tinggi ketiga, yaitu dialami oleh 12.160 orang yang berobat di Fasilitas kesehatan di Cilegon.
Jika sudah melihat runtutan dampak negatif dari polusi yang sangat tinggi, Cilegon menjadi daerah dengan Angka Harapan Hidup terendah ketiga di Pulau Jawa, yaitu 66 tahun.
Polusi secara diam-diam akan menggerogoti tubuh masyarakat Kota Cilegon. Minimnya edukasi tentang polusi di kota industri adalah masalah yang memerlukan perhatian serius.Â
Edukasi mitigasi bencana belum secara masif masuk program pendidikan, kampanye kesadaran publik dan transparansi data polusi, dan upaya mengurangi dampak polusi industri dan melindungi kesehatan serta kesejahteraan lingkungan.Â
Padahal edukasi mitigasi bencana dan transparansi data polusi industri ini tidak hanya penting untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.
Pemerintah dan industri seharusnya menyediakan akses terbuka terhadap data kualitas lingkungan. Publikasi data secara rutin dan transparan dapat meningkatkan kesadaran dan mendorong tindakan proaktif dari masyarakat.