film "The Lord of The Ring". Kondisi jalan kritis akibat ulah keserakahan manusia yang menghabisi lahan hijau untuk dikeruk dan menyisahkan kehancuran.
Dulu akibat eksploitasi tambang pasir galian C di Kota Cilegon muncul jalan yang mirip diJalan itu menjadi viral di sejumlah media nasional di tahun 2014. Namun kerusakan lingkungan di Kota Cilegon terus terjadi hingga saat ini.
Tak jauh dari jalan "The Lord of The Ring" di akses jalan kampung Tamiang, Kelurahan Lebak Denok, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, kerusakan lahan hijau sudah jauh merambah ke perkampungan warga.
Bahkan pengerukan tanah dilakukan persis di "teritis" atau dalam bahasa Cilegon tempat jatuhnya air hujan dari ujung genteng sebuah rumah. pengerukan tanah dan mengangkut material entah kemana, menyisakan rumah-rumah perkampungan berada di tepi jurang.
Jika dulu ada Film "The Lord of The Rings" kondisi kerusakan lingkungan saat ini seperti kondisi Planet Pandora dalam film "Avatar 2: The Way of Water"
Kemiripan antara kondisi kerusakan lingkungan akibat eksploitasi ini sangat jelas terlihat. Dimana dalam film besutan James Cameron yang dirilis di Indonesia sejak 14 Desember 2022 itu memiliki kesamaan, yaitu keserakahan manusia yang menghancurkan alam.
Film Avatar 2 mengisahkan tentang keluarga Jake Sully (Sam Worthington) yang tinggal di hutan Na'vi. Hutan ala Planet Pandora yang indah dengan berbagai jenis penghuninya hancur terbakar ketika kedatangan sekolompok manusia dari langit (sebutan kedatangan manusia dari bumi).
Kedatangan manusia itu untuk mengambil potensi alam planet Pandora untuk keberlangsungan hidup manusia di bumi yang mengalami krisis energi. Jake Sully dan keluarga terancam karena kehidupan di hutan sudah dirusak.
Hutan Na'vi di Planet Pandora sama seperti hijaunya kondisi di Kelurahan Lebak Denok. Namun kini akibat adanya pengerukan tambang pasir, pohon dan tanaman lain sudah dicabut paksa oleh alat berat.