Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tokoh Pendiri Provinsi Banten Kecewa WH-Andika Gagal Bangun Banten Utara

25 Februari 2022   06:06 Diperbarui: 25 Februari 2022   06:19 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semestinya jika rencana pembangunan infrastruktur sudah diketok palu di DPRD Banten, maka harus direalisasikan.

Abah KH. Mansyur Muhyidin menceritakan awal gagasan pemisahan Banten dari Provinsi Jawa Barat sebenarnya sudah muncul sejak tahun 1953. Mahasiswa asal Banten yang kuliah di Bandung sudah mencoba untuk mengusulkan pemisahan Banten dari Jawa Barat.

Tujuan awal pendirian Provinsi Banten untuk kesejahteraan masyarakat dan mempermudah akses administrasi.

Namun kekuatan pada saat itu belum bisa. Hingga kemudian pada saat jaman Presiden BJ. Habibie, semangat pembentukan Provinsi Banten kembali muncul.

Abah KH. Mansyur Muhyidin saat itu ditunjuk sebagai juru bicara penyampaian keinginan adanya pendirian Provinsi Banten dalam acara yang dihadiri presiden di Pandeglang.

Saat itulah dengan lantang disampaikan bahwa warga Banten menghendaki adanya Provinsi Banten dan disetujui oleh presiden untuk segera mengurus kelengkapan berkas persyaratan.

Sebagai syarat pemenuhan pembentukan Provinsi Banten, diantaranya perlu dibentuk Kota Cilegon di tahun 1999 dan Kampus Untirta berstatus negeri.

Sehingga pada 4 Oktober 2000 Presiden BJ. Habibie meresmikan Provinsi Banten  lepas dari Provinsi Jawa Barat.

Sudah 22 tahun Provinsi Banten, Kondisi Banten Utara memprihatinkan. Kawasan pantai sudah dikuasai industri. Perbukitan dieksploitasi hingga rusak dan gersang. Pemenuhan jalan untuk masyarakat saja diabaikan oleh Gubernur Banten.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun