Demi mengumpulkan uang untuk biaya sekolah, seorang Ibu terpaksa mengemis di pinggir jalan yang tak jauh dari Kantor Wali Kota Cilegon.
Ibu itu bernama Rosdiah (36) warga Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon. Kondisi sulit mendapatkan pekerjaan dan tanpa penghasilan, memaksa Rosida terpaksa mengemis untuk sekolah anaknya yang akan masuk ke jenjang SMK.
Rosidiah berdiri di pinggir jalan, tak jauh dari Kantor Wali Kota dan Gedung DPRD Kota Cilegon. Di dada Rosdiah, tergantung selembar kertas dengan tulisan "mohon bantuan seikhlasnya untuk biaya anak daftar sekolah SMK. "
Aksi Rosdiah ini nenuai kontrofersi di kalangan masyarakat Kota Cilegon. Beruntung, para pejabat eksekutif dan legislatif kemudian bereaksi dengan berlomba memberikan bantuan setelah foto aksi ibu Rosdiah viral di media sosial.
Bagi saya Ibu ini adalah pengingat bagi kita semua, bahwa kondisi Kota Cilegon dengan tingkat kemiskinan dan pengangguran yang tinggi menyebabkan kesilitan perekonomian.
Rosdiah hanya satu dari banyak orang yang terpaksa turun ke jalan. Karakter orang Cilegon yang pemalu, tak sampai seperti aksi Rosdiah. Saat lapar cukup sampai menahan lapar di rumah saja dan membiarkan anak-anak putus sekolah.
Dari kejadian ini, warga Cilegon kemudian ramai-ramai mengingatkan Wali Kota Cilegon untuk merealisasikan segera Kartu Cilegon Sejahtera (KCS).
KCS yang digadang-gadang saat kampanye politik mampu mengatasi persoalan kesejahteraan sosial. Salah satunya bisa digunakan untuk sekolah hingga jenjang kuliah, sampai pada kredit usaha senilai Rp25 juta.
Momen menuju beberapa hari lagi memasuki 100 hari kerja, KCS sementara hanya menjadi simbolik dalam acara HUT Kota Cilegon pada 27 April lalu. Untuk kapan realisasinya, sebaiknya masyarakat dimintak sabar terlebih dahulu.
Orang Cilegon memiliki karakter penyabar dan punya rasa malu, namun jika ada sesuatu yang mengusik akan cepat reaktif. Untuk itulah, masyarakat diharapkan maklum dan bersabar melihat kinerja Wali Kota Cilegon mengemban amanahnya.