Menjalankan puasa di negara orang tentu akan terasa berbeda. Ya, meski berada di tetangga negara, yaitu Singapura.Â
Tahun 2016 mendapat kesempatan menjalankan pendidikan di Singapura. Saat Ramadan pasti suasana akan berbeda dan perlu penyesuaian. Puasa harus tetap dijalankan sebagai kewajiban seorang muslim.Â
Namu suasana Ramadan di Singapura justru menjadi kenangan yang paling menyenangkan ternyata. Kawasan Masjid Sultan menjadi pusat muslim Singapura berkumpul untuk menjalankan ibadah.Â
Salat tarawih dan kajian-kajian Islam rutin dilaksanakan. Lokasi Masjid terbesar di Singapura ini pun mudah dijangkau, apalagi dekat dengan Stasiun MRT Bugis.Â
Rasanya, setiap hari ingin cepat-cepat sore. Masjid Sultan menawarkan buka puasa bersama dan gratis. Uniknya, makanan yang disajikan bermacam-macam. Khas berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Turki, Libanon, Arab, dan India sudah pasti lengkap. Pokoknya mewah.Â
Uniknya lagi, jamaah yang datang pun dari berbagai negara. Perbedaan suku bangsa bisa menjadi satu jamaah di Masjid Sultan ini. Meski tidak paham bahasa masing-masing negara, soal salat tetap berjamaah. Begitu juga saat makan, ya sudah bersama dan saling berbagi.Â
Selasai menjalankan Salat Tarawih, jalan-jalan di sekitar Masjid Sultan pun masih asik untuk dinikmati. Kawasan Kampong Gelam dan Jalan Arab juga penuh keunikan bagi pencinta arstiketur bangunan tua di sana.Â
Bazar makanan dari berbagai negara juga tersedia. Tokoh oleh-oleh juga tidak kalah ramai seperti di China Town. Atau jika ingin santai di cafee dengan nuansa Timur Tengah pun bisa.Â
Sebagai pelajar yang mendapatkan beasiswa, cukup lah jalan-jalan menikmati berbagi keindahan dan keunikan di sekitaran Masjid Sultan. Sebenarnya hampir sama dengan suasana bazar di Masjid Agung Kota Cilegon. Hanya saja di Singapura lebih tertata rapih dan indah saja.Â
Ramadah penuh berkah itu bisa merasakan buka puasa gratis aja sudah senang. Bisa menyicipi makanan dari berbagai negara saja pun sudah menjadi kenikmatan luar biasa.Â