Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jangan Remehkan Orang Curhat Masalah Keuangan di Medsos

8 April 2020   12:39 Diperbarui: 10 April 2020   14:30 3128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mengelola keuangan (Dok. HaloMoney.co.id via kompas.com)

Esokan harinya, pagi-pagi Bu Nana dan Istri sudah membongkar satu karung rumpun jahe. Pohon jahe begitu rimbun dan sudah berbunga. Saat dibongkar, isi rimpang cukup banyak-tersusun rapih dari bawah hingga atas. Ini karena setiap bulan saya tambahkan tanah dengan tujuan rimpang akan terus bertumbuh.

Satu karung bisa menghasilkan 5 Kg jahe merah. Luar biasa banyaknya. Sedangkan dua karung kunyit yang dibongkar bisa menghasilkan 7 kg. Saya merasa bahagia sekali dengan keberhasilan tanam rempah itu.

"Saumi Bu Nana itu pinter bikin jamu. Resep dari rumah makan. Nanti bantu pemasarannya," kata Istriku.

Isi status WA dan Facebook pun kini dipenuhi dengan promo jamu kunyit asam dan wedang jahe. Tidak berselang lama, status WA penuh kegembiraan karena puluhan bungkus jamu siap diantarkan ke rumah.

Sudah seminggu berjalan, separuh dari tanaman rempah sudah dipanen. Usaha Bu Nana berjalan lancar. Kondisi saat ini setiap orang membutuhkan jamu untuk membentuk imun tubuh lebih baik. Jamu untuk melawan corona.

Rata-rata hasil panen jahe merah dari tiap media tanam karung menghasilkan 5 kg. Sedangkan kunyit menghasilkan lebih banyak hinga 6 kg. Dari 1 Kg rempah bisa menjadi 30 bungkus wedang jahe. Begitu juga dengan jamu kunyit yang memiliki takaran sama. Tambahan bimbu lainnya hanya butuh gula aren dan asam jawa.

Bu Nana menjual dengan harga Rp 5 ribu perbungkus plastik. Sekali produksi bisa menghasilkan Rp300.000. Promosi yang gencar dilakukan di media sosial dengan menambahkan khasiat mampu menjaga imunitas tubuh dari bahaya corona, produk ini laris manis.

Ini hanya hitungan kotor dari istri saya. Kabarnya suami Bu Nana yang mengantar jamu pun mendapat uang lebih untuk pengganti uang bensin. 

Bu Nana merasa terbantu, hasil jual jamu bisa memenuhi makan hari-hari saja sudah senang. 

Belajar dari pengalaman ini, emang kita jangan berpikir negarif dulu dengan orang yang selalu curhat kesulitan uang. Mereka hanya membutuhkan orang mendengarkan keluh kesahnya dan berharap ada yang memberi solusi.

Situasi sulit tidak seharunya menghambat untuk berkreasi. Usaha jamu dengan melayani antar ke rumah bisa jadi solusi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun