"Aku salah karena terlalu mengalah," Â katanya lirih.
Persoalan orgasme palsu, istri saya pun pernah mengalaminya. Pada saat putra kami berusia enam bulan, di mana sedang aktif bergerak dan kuat menyusu, membuat kondisi tubuh istri kelelahan.
Di usia pernikahan ke dua tahun, persoalan bercinta harusnya sudah saling peka antar pasangan. Saat itu saya merasakan betul sejumlah perubahan pada istri saat bercinta, yaitu nafas stabil dan suara rintihan yang tidak biasanya.
Menyadari itu semua, saya mencoba bertanya baik-baik kepada istri, tentu saja saat istri dalam kondisi yang baik juga. Istri kemudian mengatakan jika saat bercinta tidak bisa menikmatinya. Kondisi tubuh sudah cukup lelah mengurus anak dan pekerjaan rumah lainnya, membuat kondisi tubuh hanya ingin istirahat untuk melepaskan lelah.
Persoalan orgasme palsu saat bercinta mungkin dialami juga oleh banyak pasangan. Seharusnya bercinta menjadi aktivitas yang saling mendapatkan kepuasan.
Saya kemudian menurunkan ego, tiap kali ingin bercinta selalu menanyakan kesiapan istri. Jika kelelahan menjadi faktor utama, sepertinya suami juga harus paham dengan pekerjaan rumah yang dilakukan istri, caranya dengan membantu menyelesaikan pekerjaannya.
Tidak ada salahnya jika sebelum berangkat kerja mencuci semua baju. Sementara istri menyiapkan sarapan. Sepulangnya kerja, mengasu anak bisa dilakukan oleh suami, sedangkan istri bisa istirahat atau mengerjakan apa yang disukainya.
Jalan-jalan sore bersama istri dan anak pun bisa dilakukan meski hanya sekedar keliling komplek. Mengajak istri makan di tempat favorit saat awal menikah pun bisa dilakukan untuk membangun kemesraan seperti dulu.
Oh iya, urusan bercinta juga dibutuhkan tubuh rilex. Memberikan pijatan kecil ke istri juga bisa dijadikan sebagi pemanasan. Saya biasa melakukan pijatan di pundak dan punggung saat istri sedang menyusui anak. Perhatian sekecil apa pun pada istri akan berdampak pada kebahagiaan.
Belajar dari pengalaman, jangan memaksakan bercinta dalam kondisi salah satu pasangan tidak baik. Istri bisa mengatakan dengan baik jika tidak siap. Begitu juga suami yang harus memahami istri.
Memberikan pijatan kecil, ciuman, sentuhan, gombalan mesrah, dan pelukan bisa jadi alternatif untuk bisa menjaga keharmonisan keluarga. Seiring bertambah usia pernikahan, secara naluri akan mengetahui kesiapan untuk berhubungan. Begitu juga memahami cara lain untuk memberi kepuasan tanpa harus melakukan hubungan seksual.