Mohon tunggu...
Mang Pram
Mang Pram Mohon Tunggu... Freelancer - Rahmatullah Safrai

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Simpel Jaga Kewarasan Hadapi Virus Corona

5 Februari 2020   17:14 Diperbarui: 5 Februari 2020   17:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masker N95 (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad

Rabu siang, istri ribut ingin membeli masker N95. Entah apa yang tiba-tiba membuat istriku itumenjadi khawatir dengan penyebaran virus corona. Mengendari motor metik, kami pun menyusuri jalan Jakarta dengan terik panas yang menyengat.

Sejak awal saya sudah bilang jika masker yang dipercaya bisa menangkal masuknya virus corona itu sudah langka di pasaran. Istri jika sudah punya kehendak, suami pun tidak akan didengar. Nyatanya setiap apotek yang kami kunjungi sudah kehabisan stok masker N95.

"Masker N95 sudah lama habis. Bahkan Masker N92 juga habis. Stok masker medis biasa itu juga tinggal sedikit," kata pegawai Apotek.

"Bisa cari tahu, Mbak. Biasanya Apoteker punya grup whatsaap kan ya? Apakah bisa ditanyakan ke rekan apotek lainnya? Siapa tahu masi ada, biar kami langsung datangi," kata istriku merajuk.

"Jika pun ada harganya mahal, Bu. Semalam mendapat info dari kawan farmasi, harganya bisa jutaan."

"Apotek mana itu?" tanya istriku semangat.

"Tapi barangnya sudah tidak ada," kata Apoteker dengan nada tidak enak. Wajah istriku berubah masam.

Di warung kopi, saat sudah tenang, istri mulai cerita, "kata Ibu-ibu komplek, jika virus corona sudah sampai Singapura, artinya kita harus waspada. Indonesia kan deket, jadi penyebaran akan cepat juga. Kita harus punya masker N95 yang bisa menangkal masuknya virus."

Saya sangat paham dengan maksud istri. Khawatir yang dirasakan semua untuk melindungi keluarga. Namun kepanikan juga tidak harus dihadapi dengan emosi, perlu kewarasan dalam menghadapinya. Siapa pun dalam kondisi ancaman virus yang mematikan pasti akan mempengaruhi tingkah laku menjadi lebih waspada dan berusaha melindung diri.

Apa yang kami rasakan tentu sama dirasakan oleh banyak orang. Kepanikan yang disebabkan pemberitaan virus corona membuat setiap orang meningkatkan kewaspadaan. Namun jika dilakukan secara berlebih tentu berdampak tidak baik.

Dalam kekhawatiran yang luar biasa akan berdampak pada emosional. Semua luapan perasaan dalam menghadapi berbagai situasi akan meningkatkan emosi. Jika situasi ini terus membawa pengaruh negatif, maka emosi bisa menjadi bumerang yang akhirnya menyerang diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun