Muludan adalah tradisi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di daerah Cilegon, Banten. Peringatan hari lahir Nabi ini pun dilaksanakan dalam rentan bulan Robiul Awal. Setiap masjid memiliki caranya yang unik, diantaranya dengan menggelar dzikir dan arak-arakan panjang mulud.
Berikut adalah potret rangkaian acara muludan di Cilegon.
Zikir Mulud
Setiap kampung biasanya memiliki grup Khafillah Zikir yang diminta untuk mengisi acara Muludan di kampung lainnya. Ini menggambarkan adanya silaturahmi yang terjalin antar kampung. Biasanya yang diundang sedikitnya 2 hingga 2 grup. Dimana satu grup bisa beranggotakan sedikitnya 60 orang.
Namun dalam posisi berdiri pezikir membacakan lagu hanya satu, yaitu : ya Nabi salam. Kemudian dilanjutkan lagi dengan posisi duduk yang kedua, dengan membacakan lagulagu terdiri dari ya Nur, Futur Kulwas, Ta'lam, Masmis, Wulidang, Talaubina Jalar nama, dan Habibun. Â
Panjang Mulud adalah tempat untuk mengangkut makanan, kemudian dibagikan pada perayaan muludan. Istilah atau penyebutan "panjang" ini pun berbagai makna, ada yang menterjemahkan bentuk dari sesajian itu sendiri karena banyaknya Panjang yang ditampilkan atau bentuk kapal yang panjang, ada juga yang mengartikan karena panjangnya prosesi yang harus dilalui dalam rangka memperingati Maulid Nabi ini.