Mohon tunggu...
Farid Abdurrahman
Farid Abdurrahman Mohon Tunggu... -

Fund Manager yang suka jalan-jalan dan fotografi :)

Selanjutnya

Tutup

Money

Jangan Hindari Risiko!

21 Januari 2010   03:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:21 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berinvestasi sangat erat hubungannya dengan risiko. Ya risiko bukan resiko. Kalau Anda nulis resiko terus dikirim ke Kompas maka editornya akan mengganti dengan kata risiko. Karena bahasa Indonesia baku tidak mengenal kata resiko, yang ada hanya risiko. Silakan cek di KBBI Daring (Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Jaringan). Sebenarnya apa sih risiko ini?

Cara yang banyak orang tempuh untuk memahami sebuah istilah adalah dengan mendalami sejarahnya. Saya juga tak tau sejarah kata risiko ini sebetulnya seperti apa. Tapi bolehlah saya meneruskan apa yang atasan saya sampaikan. Risiko ini berasal dari bahasa apa coba? Saya juga tak tahu. Namun dalam  bahasa Inggris ada istilah yang mirip, yakni "risk".

Dalam dunia investasi risk ini dibagi dua, yakni "good risk" dan "bad risk". Namun kalau disebut "risk" maka konotasinya adalah negatif yakni "bad risk". Dalam bahasa Indonesia juga demikian. Tak pernah ada istilah risiko baik dan risiko jelek. Risiko dalam KBBI adalah:

ri·si·ko n akibat yg kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dr suatu perbuatan atau tindakan: apa pun -- nya, saya akan menerimanya; dia berani menanggung -- dr tindakannya itu


Sekarang kita lirik bahasa lain yang digunakan dalam peradaban dunia dan dengan perkembangan ekonomi yang pernah jaya. Bahasa Arab menyebutnya "rizq" atau dalam bahasa Indonesia disebut rezeki. Konotasi "rizq" dalam bahasa Indonesia menjadi positif, yakni "good risk".

re·ze·ki n 1 segala sesuatu yg dipakai untuk memelihara kehidupan (yg diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2 ki penghidupan; pendapatan (uang dsb untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan.


Nah sekarang kita punya beberapa istilah: rizq, risk, risiko dan rezeki. Risiko adalah risk atau bad risk sedangkan rezeki adalah rizq atau good risk.

Di dunia investasi ada pepatah "High risk, high return" atau dalam dunia keuangan syariah dikenal, "No risk, no return". Kita tidak sedang memperdebatkan yang mana yang benar. Akan tetapi jelas di sini bahwa risk berbanding lurus dengan return atau risiko berbanding lurus dengan rezeki. Kalau dalam bahasa matematika bisa ditulis seperti ini:

Risiko=Rezeki=Risk=Rizq


Kalau Anda ingin rezeki tinggi maka Anda akan menghadapi risiko yang tinggi. Kalau Anda ingin menghindari risiko maka Anda akan terhindar pula dari rezeki alias tak bakal dapat rezeki. Tidak bisa Anda hanya menginginkan rezeki tanpa mengharapkan risiko. Karena kemudahan itu sepaket dengan kesulitan.

"Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan," Allah berfirman.


Investor biasanya memiliki yang namanya risk aversion. Ya cukuplah saya dapat rezeki di level tertentu dengan menolerir risiko yang kelak misalnya akan muncul. Jangan maruk! Hehehe... [fin]

--

Mang Kumlod,
http://www.indosukuk.com (financial blog)
http://ipk4cumlaude.wordpress.com (daily blog)
http://kissxthree.wordpress.com (photo blog)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun