dulu sering ada yang bertanya, novel mana dari beberapa yang saya tulis yang paling berkesan. Â jawabnya tentu bikin pusing. tapi masing-masing punya kesan atau nasib sendiri-sendiri.
Suatu hari saya tengah berjalan di kampus Itenas tempat saya ngajar. Tiba-tiba ada telepon dari nomor Jakarta yang tidak saya kenal. Â Seorang wanita bicara dalam bahasa Inggris memperkenalkan diri sebagai sekretaris dubes Kedutaan Besar Republik Finlandia. Â Tentu saya kaget. Dia cerita bahwa dia membaca novel Rakkaustarina, novel kedua saya (Grasindo, 2004). Dan mengundang saya untuk bersedia datang ke kedutaan Finland di Jakarta. Saya sanggupi. Â Beberapa hari kemudian dia menelepon lagi untuk konfirmasi. Â Saya tanya bagaimana si Ibu tahu nomor hp saya. katanya di halaman belakang novel itu kan ada biografi singkat penulis. Tahu saya kerja di Itenas, dia nyari nomor telepon kampus Itenas dan menanyakan nomor telepon saya.
Ceritanya, Jonas Haskinen, Sekretaris I KBRF itu ke kampus ITB. di kampus itu ada mahasiswa pakai kaos putih bertuliskan Rakkaustarina. Novel itu memang sempat dilaunching di cafe Potluck Bandung dan ada kawan yang memberi sponsor berupa kaos selusin dengan sablon judul novel itu. Â Jonas mendekati mahasiswa itu dan bertanya. Tentu Jonas tertarik dengan kata Rakkaustarina karena itu bahasa ibunya, Suomi Finlandia. Artinya sendiri hanya "cerita cinta" atau "love story".
"Darimana Anda dapat kaos itu?" Si mahasiswa cerita bahwa dia dikasih panitia launching novel Rakkaustarina. Jonas juga bertanya apa novel itu masih ada di toko buku. Â Di Jakarta dia minta local staff KBRF membeli novel itu. Dia lalu minta staf yang orang Indonesia menceritakan garis besar cerita itu.
Lalu datanglah saya ke Jakarta, ke kantor Kedutaan Besar Republik Finlandia di Gedung Rajawali kawasan Mega Kuningan. Saya sudah menebak, pertanyaan pertama Jonas Heiskanen pastilah, "have you been in Finland?" dan tentu saya sudah siapkan jawabannya. "No" hehehe. Kami ngobrol ke sana kemari akhirnya. Kemudian diajak makan siang di restoran oriental di hotel JW Marriot di sebelah. Â sebagai penghayal kelas berat (kan novelis modalnya menghayal) dalam pikiran saya waktu itu, kalau ada bom teroris lagi lebih seru. haha. untunglah tidak ada.
Usai makan saya lalu diajak kembali ke kantor KBRF di lantai sembilan gedung Rajawali. Jonas lalu menanyakan kira-kira apa yang saya butuhkan. Saya bilang buku-buku desain Finland. Dia lalu mengajak saya ke bagian belakang kantor, ke semacam gudang. Banyak buku numpuk. kantor kedutaan itu masih sedikit berantakan karena baru pindahan. Â Tentu dengan kalap saya ambil buku-buku itu meski tidak berhasil membawa banyak mengingat membawanya bakal susah. hehe.
Novel Rakkaustarina juga menginspirasi salah seorang alumni Metalurgi UI. Â Ceritanya, Riva mantan tetangga di Bandung yang sekarang tinggal di Finland, waktu itu ngirim e-mail dan memberi kabar mengagetkan. Dia ketemu orang Indonesia yang baru datang untuk kuliah di Universitas Tampere. Â Riva cerita bahwa orang itu tiba di Finlandia karena terinspirasi novel Rakkaustarina. Dan orang itu (maaf, namanya lupa, sebut saja Agus) tahu kampus di Tampere dan Finland setelah baca novel Rakkaustarina. Riva tentu langsung cerita, "Wah kebetulan. Yang nulis novel itu tetangga saya dan sebagian cerita di novel itu saya yang suplay". hahahaha.
Agus langsung kaget dan tertawa. Ya, cerita Agus sendiri ke Riva, usai lulus dari Metalurgi UI, dia bingung ingin melanjutkan kuliah apa dan dimana. Ketika ke toko buku Gramedia di Jakarta, dia iseng melihat novel Rakkaustarina, membelinya dan membacanya. Rupanya dia tertarik pada Finlandia dan melamar untuk tingkat master bidang teknologi tekstil, kalau tidak salah, di Universitas Tampere, Finlandia.
Saya hanya berdoa semoga Agus dan pembaca lain terhibur, sukur kalau terinspirasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H