Mohon tunggu...
Mang Jamal
Mang Jamal Mohon Tunggu... lainnya -

Manusia amatir, tinggal di Bandung, sayang anak, hobi ngakak :)

Selanjutnya

Tutup

Nature

Desain Kamar Anak

4 Juni 2010   06:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:45 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Desain Kamar Anak

Berikut saran asal-asalan yang tidak akan ditemukan di buku atau majalah desain interior apalagi di rubrik desain Kompas Minggu, dan Klasika Kompas.

Menentukan warna dinding kamar anak

Minggu lalu ada teman di Banjarnegara yang bertanya via facebook soal menentukan warna dinding kamar anaknya. Dia nanya saya karena konon saya ngajar desain interior.  Saya jawab , coba tanya saja sang anak itu, mau warna apa untuk dinding kamarnya. Esoknya teman itu mengirim pesan bahwa sang anak sudah memilihnya, biru muda.  Bagus. masalah beres. Tapi bila anak sedang melakukan gerakan tutup mulut karena sedang kesal dan sebal pada kita sehingga sulit diajak bicara, bawa saja contoh warna cat dinding ke hadapannya dan minta dia menunjuk warna yang dia sukai. Beres, kan? Hehe. Bahwa warna untuk anak laki-laki biru muda dan perempuan pink, silahkan, tapi perlu diingat bahwa itu bukan hadist apalagi firman tuhan. Jangan takut melanggar hal seperti itu. Di dunia ini masih banyak warna lain yang juga keren.

Demikian juga bila finishing dinding itu bukan cat, tetapi dengan pelapis dinding (wallcover). untuk menentukan motif atau gambar apa pada pelapis tersebut, bawa sang anak ke toko wallcover, minta dia memilih sendiri. Apabila cara ini tidak bisa, sang anak mogok pergi atau sibuk mengerjakan PR dan atau PS, pinjam buku contoh wallcovernya, bawa ke rumah atau sekolahnya, tunjukkan buku itu dan minta dia memilihnya. kita bisa bantu mengarahkan. misalnya kalau sang anak suka matematika, wallcover bisa yg bergambarkan angka, rumus matematika, dan atau gambar-gambar geometri, ilmu ukur sudut, dll. wallcover bergambar tokoh kartun, bagus dan lucu, tapi kehidupan tidak seperti di film kartun. hehe.

Bila sang anak sedang keranjingan corat-coret, jangan marah-marah bila mereka melakukannya di dinding. Tenang saja, kamar mereka ini, dan kita toh bekerja keras atau lunak demi mereka. Kalau mau, tempel kertas putih, bisa pake lem 3M (yang dapat dicabut tanpa merusak permukaan) di dinding dengan ketinggian jangkauan tangan mereka. kalau sudah penuh, kertas itu tempel ditriplek dan dibingkai, pasanglah di dinding ruang tamu atau ruang keluarga atau ruang makan atau kantor. Dinding rumah atau kantor jadi punya lukisan gaya kubisme atau ekpressionisme terbaik karya putra-putri kita sendiri. Dinding buat corat-coret tadi, beri kertas baru agar seniman kebanggaan keluarga dapat berkarya lagi.

Menentukan perabotan kamar

Cara menentukan perabotan mebel (atau karena sedang keranjingan bahasa Inggris dan kalau tidak Inggris belum gaya, termasuk Kompas juga, ya, furniture, secara kaidah harusnya furnitur, orang Sunda seperti saya menyebutnya purnitur :) juga bisa dengan cara itu. Bawa katalog dari toko atau majalah desain. biarkan sang anak memilihnya. Kalau mau, ajak ke toko mebel bagian mebel anak. Bila ingin menggunakan jasa desainer interior, mintalah desainer interior itu untuk membuat beberapa gambar perspektif desain kamar anak yang lengkap (dipan, meja belajar, lemari pakaian, meja rias-kalau anaknya perempuan) dan tunjukkan pada sang anak yang mana yang dia sukai.

Dengan menyerahkan pada sang anak, maka ortu akan terbebas dari pekerjaan rumit menentukan desain kamar anak. Di sisi lain, sang anak akan belajar membuat pilihan berdasarkan selera (atau ‘taste’ itu loh). Cara ini selain membuat semua orang happy, juga akan menumbuhkan citarasa sang anak, selain tentunya memberi pelajaran anak usia dini (PAUD) dalam hal memilih, karena sekarang hidup jadi banyak pilihan atau serba memilih. Soal kepala wilayah saja, dari mulai lurah, kepala desa, bupati, gubernur dan presiden kan dipilih. Ngomong-ngomong soal pemilu, saya kok belom pernah dengar ada pemilu kepala kecamatan ya? Camat mah ngga dipilih ya?

Yang boleh dianggap penting, sesuaikan desain perabotan dengan usia anak, terutama ergonominya (ukuran-ukurannya). Jadi meja belajar dan kursinya, buat atau cari yang untuk anak-anak. sukur kalau gaya desainnya juga sesuai selera mereka.

Menentukan material lantai

Selain lantai keramik, marmer atau granit, sangat dianjurkan untuk memberi juga lapisan tambahan di atas permukaan material keras tersebut. Seperti rug atau permadani. Usahakan jangan jenis permadani terbang, nanti ortu kesulitan mencari sang anak. Guna lapisan lembut ini, untuk membuat kaki sang anak bahagia dan rada terbebas dari rasa dingin material keramik, marmer atau granit. Sekarang di toko segala ada, dijual model lantai dari bahan sandal jepit dalam bentuk modular seperti keramik (biasanya ada tulisan A, B, C atau angka 1, 2, 3, atau gambar), ini bisa juga dipakai untuk lantai pelapis, terutama di area bermain. Paling tidak selain lantai jadi tidak dingin, kalau anak rada terjatuh, tidak akan terlalu sakit karena rada empuk.

Keramik yang dop atau tidak berkilat, relatif tidak dingin dibanding yang gloss (mengilap). Untuk lantai, boleh meniru bule, apartemen mereka rata-rata menggunakan material lantai kayu, baik kayu aseli atau tiruan. Lantai berbahan kayu tidak sedingin marmer, keramik dan granit.

Mohon hadirin memberi perhatian ekstra pada material lantai ini. Soalnya sepele saja tapi paling penting di dunia ini, sang anak dan kita sendiri, sesungguhnya bertempat tinggal, terutama sekali, di atas lantai, tidakdi dindingatau di plafon (langit-langit) seperti cecak. hehe

Warna biasanya nebeng di permukaan material lantai. jadi sekalian milih material, sekalian juga milih warna. Material alam seperti kayu, punya warna yang khas sesuai DNA kayu tersebut. Kayu mahoni, sungkai, nyatoh, oak, maple, atau jati berbeda seratnya. Karakter serat kayu ini (juga permukaan material lainnya) yang biasanya diamini sebagai bagian desain dalam masalah visual alias urusan dilihat.

Menentukan material plafon

Plafon atau langit-langit kamar tidur anak yang umum adalah warna putih cat dengan bahan gypsum. Wait! Mungkin sang anak punya gagasan atau ide atau keinginan lain. Coba tanya. Mau plafon warna apa atau ada gambar apa. Siapa tau dia ingin plafonnya seperti langit, ada awan, ada pesawat melintas, ada burung dan atau layang-layang. Tinggal cari orang yang bisa menggambarnya. Atau scan/pindai dari foto/gambar di majalah, dicetak dalam ukuran kertas besar. Tempel.

--

Yang ini khusus untuk kompasiana.com dengan ucapan semoga migren saya segera kabur dari kepala hahaha

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun