Mohon tunggu...
Manggala Putra
Manggala Putra Mohon Tunggu... Freelancer - MAS MGGL

Suka mengamati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Organisasi Penggerak Jadi Jawaban Kegelisahan Dunia Pendidikan?

21 Maret 2021   20:19 Diperbarui: 21 Maret 2021   20:44 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Program Organisasi Penggerak (POP) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI seolah menjadi jawaban dari sejumlah kegelisahan masyarakat terhadap dunia pendidikan.

Tak bisa dipungkiri, sektor pendidikan masih menyimpan pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan, demi terciptanya sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

Direktur Yayasan Teman Kita, Rendy Wirawan mengatakan, pihaknya tak menyangka bisa terpilih menjadi salah satu lembaga yang lolos sebagai penerima program ini. Namun, meski baru berdiri sejak 2018, Yayasan Teman Kita optimis bisa berkontribusi dan berkolaborasi bersama Kemendikbud dalam upaya memajukan pendidikan melalui POP.

Yayasan Teman Kita adalah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pembangunan manusia berbasis pendidikan. Tujuan utamanya bergerak kolektif bersama komunitas dan lapisan masyarakat luas untuk berikhtiar memajukan pendidikan Indonesia dan menggalakkan budaya literasi.

Sejalan dengan itu, proposal berjudul "Sekolah Menyenangkan" yang lolos seleksi POP Kemendikbud akan menjadi panduan bagi tiga program pelatihan Yayasan Teman Kita di tahun 2021, yakni dua pelatihan guru dan satu pelatihan untuk kepala sekolah.

Guru akan dilatih bagaimana metode mengajar yang menyenangkan bagi siswa serta pembekalan teknologi digital. Sedangkan kepala sekolah akan dilatih mengenai ilmu public speaking, agar bisa menyampaikan program-program sekolah dengan baik.

Sekretaris Yayasan Teman Kita, Rinnelya Agustien sangat mengapresiasi terobosan yang dilalukukan oleh Kemendikbud ini. Sebab POP bukan hanya soal mendanai kegiatan oraganiasi masyarakat, melainkan juga berisi panduan agar kegiatan yang dilakukan masyarakan tidak berjalan sendiri-sendiri.

*Oleh: Nadia Yuliana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun