[caption id="attachment_342150" align="alignnone" width="640" caption="Aliran sungai Cicalobak"][/caption]
Sejenak istirahat dan tentunya foto foto. Saking asiknya foto-foto saya lengah, tiba tiba blur…… saya terperosok ke salah satu lubang cicalobak. Lubang bundar berdiameter kira kira 80cm. Sepinggang masuk air. Reflek saya cepat naik. HP basah tapi masih tetap hidup. Kaget juga.
[caption id="attachment_342152" align="alignnone" width="640" caption="Kecebur..........."]
Batuannya memang benar benar licin. Saya copot sepatu yang memang sudah basah kuyup. Selain tidak nyaman dipakai juga untuk menghindari terpeleset lagi. Saya mulai keliling tengok sana tengok sini mencari jalan ke arah curug. Beruntung ada penduduk dating menghampiri. Mang Eben namanya. Menawarkan diri untuk mengantar. Dan kita mulai berjalan melewati batuan yang cukup besar. Kadang kita menyelusup di sela selanya, kadang harus menaiki punggung batu.
[caption id="attachment_342155" align="alignnone" width="640" caption="Melipir"]
[caption id="attachment_342156" align="alignnone" width="640" caption="Menaiki punggung batu"]
[caption id="attachment_342157" align="alignnone" width="480" caption="Loncat..."]
[caption id="attachment_342158" align="alignnone" width="480" caption="Dan yang paling menegangkan adalah merayap di tebing"]
[caption id="attachment_342159" align="alignnone" width="480" caption="Dan ini aksi spiderkhai....."]
Dan kemudian akhirnya. Sampailah di depan curug Cicalobak.
[caption id="attachment_342160" align="alignnone" width="480" caption="Curug Cicalobak, Saya dan Khai sampai di tempat ini"]