Berita Pilkada DKI seperti sajian wajib di setiap media cetak/elektronik saat ini meskipun telah tinggal menanti pelantikan Gubernur dan Wakilnya masih juga sering 'diributkan'. bahkan pada ranah henponpintarpun wacana siapa yang akan dipilih pada pilkada DKI sampai putaran ke dua masih sibuk broadcast message oleh orang-orang ntah dia cuma iseng atau memang bagian dari tim sukses dari kandidat.
Disini saya hanya ingin mengatakan bahwa berita Pilkada DKI itu berguna, tapi bagi siapa??? apa semua orang di Indonesia ini milih? seharusnya media sadar bahwa Jakarta itu adalah bagian dari Republik Indonesia bukan malah Indonesia itu ya Jakarta! jadi tak melulu persoalan Jakarta yang dibahas di Negeri ini, masih banyak hal penting yang harus diberitakan, dan semuanya haruslah berimbang. Jangan sampai media cuma jadi corongnya juragan iklan. Ditambah lagi jangan dijadikan objek wisata dan lelucon setiap 'keunikan-keunikan' di daerah-daerah terpencil. Miris kita melihat acara-acara tersebut, yang datang bagai turis adalah orang Indonesia dan yang dikunjungin orang Indonesia juga, tapi tidak terlihat ada rasa persaudaraan disitu seakan mereka beda bangsa dan beda negara. Apa yang mau kita ambil dari acara seperti ini? mempertontonkan kebodohan dan keterbelakangan saudara kita sendiri, lalu beralasan sebagai kearifan lokal?! sungguh naif kita semua!
Begitu juga nanti jika mudik lebaran tiba, berita dua minggu bisa cuma tentang mudik, seakan indonesia ini cuma ada Pulau Jawa! Lihatlah lebih adil wahai media dan penguasa, hentikanlah paradigma Jawa Sentralistik di negeri ini, bangunlah negeri ini secara menyeluruh dan berkeadilan. Cukuplah di Jaman Kolonial dulu terjadi, ada pesta ulang tahun Ratu di Amsterdam tapi yang membiayai pestanya para rakyat jajahannya di Batavia!
Salam Persaudaraan!
*sumber gambar: mytrans.com/ethnic runaway eps 060
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H