Perkenalkan nama saya Kalwa. Di sini saya bertugas sebagai narator perhelatan drama.Â
Alkisah, pada suatu hari beratapkan langit biru yang cerah, di sekolah dasar Islam Tahfidz Baitul Qur'an Tulungagung ada satu peristiwa yang membuat para siswa terperangah. Semua kaget, tak percaya menyaksikan peristiwa itu. Kok bisa itu terjadi? Siapa yang salah? Siapa kiranya yang harus memasang wajah memerah? Nah, penasaran kan seperti apa ceritanya? Mari kita saksikan bersama-sama.Â
(Narator turun panggung. Nunggu drama selesai)
Tokoh 1: (Sedang melakukan murja'ah hafalan secara mandiri dengan suara yang sangat pelan. Ia duduk di pojokan sembari memangku Al-Qur'an).Â
Tokoh 2: Hey, guys. Lihat tuh dia kok ngomong sendiri ya?Â
Tokoh 3: Lah iya. Apa dia sudah tidak waras ya? Atau mungkin dia punya teman kasat mata?
Tokoh 4: Samperin yuk. Kita bully dia. (Ketiga anak menghampiri tokoh 1 dan bersama-sama mengatakan orang gila sambil tepuk tangan).
Tokoh 1: (Berekspresi kaget dan memasang wajah pilu kemudian menampilkan ekspresi nangis).Â
(Tak lama kemudian teman-teman tokoh 1 datang melerai kegaduhan)
Tokoh 5: Heyyy. Berhentiiiii. Kamu apakan temanku? Kenapa dia nangis?Â
Tokoh 6: Berani-beraninya ya kalian 3 lawan 1. Kalian laki-laki kan?Â