3. Mengucapkan salam
4. Menundukan kepala disertai membungkukkan punggungÂ
5. Hidung didekatkan dengan tangan ustadz. Bukan ditempelkan di jidat, di pipi, di rambut ataupun dagu. Posisi itu seperti halnya sedang menghirup keberkahan dari sang guru.
Adapun jika santri bermusyafahah dengan guru yang bukan mahram maka sebaiknya santri mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Â
1. Mendekati guru yang bersangkutanÂ
2. Menundukkan kepala disertai membungkukkan badanÂ
3. Kedua tangan santri direkatkan di dada
4. Mengucapkan salam. Jangan sampai kita bermusyafahah kepada guru yang bukan mahram dari jarak yang sanga jauh.Â
Mengucapkan salam kepada sesama manusia--utamanya muslim--pada dasarnya adalah saling mendoakan. Mendoakan orang yang disalami semoga senantiasa mendapatkan limpahan Rahmat, lindungan dan keselamatan dari Allah SWT. Maka tak ayal jika kemudian seseorang yang disalami dan menerima ucapan salam hukumnya wajib menjawab. Bahkan mendoakan kembali.Â
Bukankah saling mendoakan dengan maksud menghendaki kebaikan untuk sesama adalah tindakan yang terpuji?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H