Kita dua insan yang pernah patah tanpa luka Pernah mati berdiri karena tanda tanya
Berseteru dengan dongkol yang memusar di dada
Pemuja rahasia buta diliput prasangka
Mulanya
Dahulu, kita saling menggoda
Saling curi pandang di paruh kesempatan yang ada
Menggores senyum di bibir dua jikalau bersua
Menyisakan sedikit getar di rongga dada
Aku berjingkrak ria tatkala hening menyapaÂ
Merajut tawa-tawa kecil penuh romansa
Menerka-nerka hilir mudik cerita kita
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!