Barusan saya mendapat sms,isinya jangan lupa malam ini ada FPI Vs Teras Narang di stasiun tv Metro singkatnya begitu.
Saya setelah membaca sms tersebut kembali merenung akan gebrakan ini.
FPI dan Gubernur akan beradu argumen dan logika tentang kasus yang beberapa hari lalu ramai dibahas dan dibicarakan.
Keheranan saya apa gunanya dibahas?ternyata kembali soal rating saja,bahwa mempertemukan kedua tokoh Habib dan Teras akan meningkatkan rating acara. Memang pola kepentingan akan mengalahkan pola kegunaan dari penayangan suatu berita.
Utility dan ekses yang mungkin terjadi adalah :
Kenapa sesuatu yang ditolak harus dibahas,penolakan itu berarti ketidaksukaan memangnya harus dipaksakan bahwa segala sesuatu itu harus diterima tidak boleh ditolak? ada ada aja,hak orang dong mau menerima atau menolak sesuatu di negeri ini.
Selanjutnya proses dipertemukannya mereka malahan bisa menjadi pemicu kepada pengikut kedua belah pihak bila akhirnya akhir dari pertemuan itu dibiarkan ngambang dan tanpa solusi.
Mempertemukan FPI dengan Gubernur seolah olah melegitimasi bahwa FPI itu sah sehingga Gubernur yang adalah pemerintah harus turun tangan menghadapinya dan memberikan penjelasan. Apakah setiap ormas yang mengalami kasus seperti FPI akan mendapat tempat dan perhatian dari pemerintah sehingga perlu di tayangkan di TV segala? Masalah masalah yang lain yang lebih menyentuh langsung kepada rakyat biasanya dicuekin pemerintah,ini pake gubernur segala lagi.
Akhirnya,doa dan harapan apapun akhir dari dialog nanti tidak menjadi pemicu kemarahan dan dendam lanjutan.
Salam Damai Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H