Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekolah Indonesia Mekkah, Sekolahnya Anak-Anak TKI

24 Juli 2011   17:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:24 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_121339" align="alignleft" width="448" caption="sekolah indonesia mekkah (a.saukani)"][/caption]

Sudah seminggu ini saya harus antar Reyhan dan Fauzan putranya Pak Tarmin ke sekolah. Mas Kurtubi yang biasa antar jemput, mobilnya sedang diperbaiki, karena mobilnya senggolan dengan mobil lain ketika mau ngantar beberapa hari kemarin, kelihatnnya cukup parah kerusakannya. Jadi mungkin masih agak lama baru selesai. Berarti juga saya harus siap menggantikan tugas Mas Kurdi. Tapi sukur saya ga perlu mikirkan pulangnya. Ini biar bagian Pak Tarmin, Papanya Fauzan. Yah, kami bagi-bagi tugas. Dikarenakan kami sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Reyhan tahun ini duduk di kelas 3 SMP, sementara Fauzan kelas 4 SD. Ketika ngatar siang kemarin saya sempat ambil gambar plang sekolah mereka. Sekolah Indonesia Makkah (SIM) adalah merupakan lembaga pendidikan Indonesia satu-satunya di Mekkah. Keberadaannya sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di Mekkah. Kebanyakan muridnya adalah anak-anak TKI/TKW yang bekerja di Mekkah. Anak-anak ini sebagai warga Negara tentu punya hak yang sama dengan saudaranya di tanah air untuk memperoleh pendidikan yang layak.

[caption id="attachment_121341" align="aligncenter" width="448" caption="kelas 6 sd 2008 (dok SIM)"]

1311527974997351683
1311527974997351683
[/caption] Mekkah sebagai salah satu kantung konsentrasi masyarakat Indonesia yang bermukim dan bekerja di Saudi Arabia. Banyak diantara mereka yang membawa keluarga. Karena itu cukup banyak anak usia sekolah di Mekkah. Reyhan dan Fauzan adalah dua dari lebih 300 orang anak yang sedang menuntut ilmu di Sekolah Indonesia Mekkah (SIM). Dari TK, SD sampai SMP. Baru dua tahun ini SIM menyelenggarakan belajar mengajar untuk kelas tingkat SMA. Prestasi anak-anak Sekolah Indonesi Mekkah terbilang lumayan. Dua orang murid SMP berhasil meraih nilai cukup tinggi untuk mata pelajaran matematik dan bahasa ingris, dalam ujian nasional tahun ini. Pada acara Olimpiade Matematika Priode ke 3 tahun 2011, yang diselenggarakan oleh KBRI Riyadh dibawah Atase Pendidikan. Yang diselenggarakan setahun sekali. Adnan Helmi yang saat ini duduk di kelas II SMA SIM Jurusan IPA. Berhasil menjadi juara 1 untuk tingkat SMA. Adapun untuk tingkat SD, dari Juara 1, 2 dan 3 diraih oleh Sekolah Indonesia Riyadh (SIR). Dan untuk SMP (SIR-SIJ-SIR). (blog SIM) Saya sempat bertemu Pak Parno salah seorang wali murid yang bekerja di rumah sakit, beberapa orang anaknya sekolah di SIM. Pak Parno bercerita  putrinya yang lulus SMP dan melanjutkan SMA nya di salah satu pesantren di Kuningan, Jawa Barat. Tahun ini sudah lulus dan putrinya diterima di Fakultas Farmasi Universitas Pajajaran Bandung. Anak pak Warsid yang seangkatan dengan putrinya pak Parno tahun ini diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makasar. Sekolah Indonesia Mekah (selanjutnya saya singkat SIM) terletak di Rusayfah, Mekkah kira-kira 4 km dari Masjidil Haram. SIM dikelola oleh suatu yayasan warga Nahdiyin (NU). Mereka bergabung dengan yayasan Al-Anjal, sekolah swasta Saudi yang cukup beprestasi di Mekkah. Pernah bergabung juga disitu Sekolah Pakistan dan India. Cuma sayangnya SIM belum bisa menyelenggarakan Ujian Nasional sendiri. Anak-anak kelas 6 SD dan kelas 3 SMP yang ujian harus pergi ke Jeddah. Mereka numpang Ujian Nasional dengan Sekolah Indonesia Jeddah. Kabarnya tahun depan SIM akan menyelenggarakan Ujian Nasional sendiri. Mudah-mudahan. mekkah juli 2011

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun