Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sadis, Suami Dicincang Mau Dimasak

26 November 2011   14:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:09 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peringatan buat para suami celamitan yang masih suka plarak-plirik. Hati-hati, waspadai istri anda sendiri, jangan sampai menyesalpun tidak sempat lagi. Bagaimana mau menyesal kalau jeroan,  daging dan tulang-tulang anda sudah jadi gulai.

Lelaki memang bakatnya plarak-plirik selalu saja pengen punya lebih. Sudah punya istri satu mau satu lagi jadi dua, sudah punya dua mau tiga. Yang orang bilang poligami, itu boleh-boleh saja khan tidak menyalahi agama.

Buat suami yang sudah merasa mampu dan punya kesempatan dan betul-betul sudah kebelet mau berpoligami. Sebelum melangkah lebih jauh lagi hendaknya mau sedikit bijaksana. Ajak kompromi sang Istri, jangan sampai seperti yang dialami Ahmed Abbas. Dia dibunuh sang Istri yang berkomplot dengan keponakannya Zaheer.

Ahmed Abbas dibunuh oleh istrinya sendiri lantaran sang Istri sewot karena Ahmed berencana menikah lagi.

Cuma sadisnya Sang Istri selain membunuh juga mencincang bagian-bagian tubuh sang suami dan berusaha memasaknya.

Apakah ingin menghilangkan jejak atau memang sudah kelewat marah/benci sehingga Sang Istri tega hati melakukannya.

Polisi Pakistan hari Kamis menangkap seorang perempuan yang telah membunuh suaminya dan berusaha untuk memasak bagian-bagian tubuhnya setelah ia berencana untuk menikahi wanita lain tanpa izin.

Polisi menangkap Zainab, 32, dan keponakannya Zaheer, 22, di koloni Shah Faisal, Megacity Karachi, Pakistan.Dengan barang bukti antara lain mangkuk berisi potongan daging yang siap dimasak.

Sumber yahoo news

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun