Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengemis dan Pengasong (Sisi Lain Mekkah)

15 Juli 2011   07:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:39 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_119758" align="aligncenter" width="640" caption="perempuan pengemis dan pengasong di biban (a.saukani)"][/caption] Mekkah sebagai kota Ziarah dan Ibadah. Tujuan Umroh dan Hajji ada sisi lain dikesehariannya. Seperti di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di dunia. Di Mekkah juga ada Pengemis dan Pengasong. Kini hampir di setiap persimpangan  jalan yang ramai dengan mudah kita temui pengemis dan pengasong beroperasi.. Pengemis Menjelang bulan Ramadhan ini petugas Imigrasi Mekkah berencana mengadakan penertiban terhadap pedagang di sekitar Masjidil Haram termasuk pekerja illegal dan terutama pengemis. Lebih banyak lagi rencananya petugas akan dikerahkan di sekitar Masjidil Haram dan jalan-jalan yang mengarah kesana. (Saudi gazette) Ramadhan dan musim haji tahun kemarin Mekkah didatangi begutu banyak pengemis. Sampai Mufti Besar Mekkah mengeluarkan imbauan kepada Jamaah untuk tidak memberikan sedekah kepada para pengemis. Aparat Pemda (Baladiyah) dan Polisi Lalu Lintas Mekkah juga dikerahkan merazia para pengemis tersebut. (arab news) Bukan cuma di musim haji dan bulan ramadhan saja dan bahkan juga bukan cuma di sekitar Masjidil Haram saja pengemis banyak beroperasi. Kenyataan pengemis kelihatan semakin banyak. Kini hampir di setiap persimpangan jalan bisa kita temui pengemis. Mereka beroperasi sepanjang waktu, siang dan malam. Fenomena baru yang tidak ada dulu-dulu. Di sepanjang jalan antara masjid Tan'im ke arah masjidil haram, sedikitnya ada empat titik tempat beroperasi pengemis. Mulai dari lampu merah Shohada, simpang tiga hajj street, di bawah flyover dekat rumah sakit zahir dan simpang empat Biban. Yang paling sering kita temui di simpang empat Biban itu. Pengemis kebanyakan terdiri dari wanita dan anak-anak. Di setiap persimpangan yang ramai mereka bisa kita temui beroperasi lebih dari 4 orang. Seperti disimpang empat Biban, Nuzhah dan simpang empat Siteen Street. Di simpang empat Ben Daiyl dekat pasar ikan disitu bahkan bisa kita temui lebih dari lima orang pengemis beroperasi. Kebanyakan pengemis terdiri dari wanita dan anak-anak pendatang Afrika berkulit hitam, ada juga beberapa diantaranya orang Pakistan. Di simpang tiga Shohada belum lama ini pernah kelihatan lelaki tua bertampang Arab, tapi kini sudah tidak ada lagi, barangkali sudah kena razia. [caption id="attachment_119759" align="alignleft" width="300" caption="perempuan pengemis di flyover mansur (a.saukani)"]

1310712980421271445
1310712980421271445
[/caption] Pengasong Seiring dengan banyaknya pengemis di banyak persimpangan jalan. Demikian juga pengasong. Sebelumnya banyak anak-anak dan remaja lokal terutama di musim panas yang punya idea mengasong air kemasan. Kini pengasong professional yang banyak beroperasi, mereka memang mencari rezki dengan mengasong. Tidak seperti di Jakarta, para pengasong menawarkan banyak macam dagangan. Mulai Koran, rokok, makanan dan minuman ringan. Pengasong di Mekkah kebanyakan hanya menawarkan air minum kemasan. Kondisi alam dengan cuaca yang panas, bahkan ketika musim dingin pun karena udara yang kering menyebabkan orang lebih cepat haus dan banyak minum. Belakangan mulai ada pengasong yang menawarkan mainan anak-anak. Sekali waktu saya pernah lihat pengasong yang menawarkan gulali (manisan) yang di kemas dalam plastik. Pada malam liburan sore harinya kadang ada yang berjualan bunga melati yang dirangkai seperti kalung. Kelihatannya cukup banyak peminat. Pengasong, selain anak-anak lokal yang amatiran yang menjajakan air kemasan. Ada juga anak-anak bertampang Bangladesh. Dan untuk pengasong professional, seperti yang menjajakan mainan anak-anak dan rangkaian bunga tadi, kebanyakan pendatang pemuda-pemuda Yaman. Mereka juga beroperasi hampir disetiap persimpangan jalan. Seperti halnya pengemis, mereka juga akan menjadi target operasi aparat Pemda dan Imigrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun