Ketika kita menyadari telah melakukan satu kesalahan lepas dari adanya peringatan dari orang lain atau menyadari dengan sendirinya kemudian kita tobat dan minta maaf kalau kesalahan tersebut berkaitan dengan orang lain. Perlu ga maaf dan pertobatan kita diketahui orang banyak.
Saya barangkali termasuk orang yang tidak suka apabila ada permasalahan kemudian membiarkan permasalahan tersebut berlarut. Sedikit saja ada permasalahan bisa membuat saya tidak bisa tidur. Apalagi kalau permasalahan tersebut menyangkut dengan orang lain. Saya harus segera menyelesaikannya.
Hari rabu kemarin saya ada terlupa satu benda yang rupanya tertinggal di toilet kantor. Buat orang lain mungkin barang tersebut tidak seberapa berharga, tapi buat saya benda tersebut merupakan barang kesayangan yang hapir tiap berpergian selalu saya cangking kemana-mana.
Barang kesayangan saya tersebut ditemukan seseorang di toilet. Segera tersebar dengan cepat khabar ditemukannya barang tercecer. Baru ngeh ternyata saya kehilangan sesuatu dan yakin barang yang ditemukan itu milik saya, dan segera saya jemput barang tersebut di kantor bagian perawatan gedung.
Baik juga seandainya merogoh kantong sekedar sebagai tanda terima kasih buat sang penemu barang saya tersebut. Tapi apa mau dikata yang menemukan barang saya tersebut ternyata Kepala Bagian dari seksi perawatan gedung sendiri.
Alih-alih kasih hadiah malah saya yang dijamu minum qahwa dan qurma yang legit oleh si Boss sambil bercanda-canda berlanjut omong-omong tentang Indonesia.
******
Pagi tadi (sabtu) setelah libur dua hari setelah kejadian barang saya tercecer, seorang Sudan, Forman klining serpis mengabarkan kepada kami yang sedang duduk-duduk minum teh tentang ditemukannya barang di toilet hari rabu kemarin dan bagi yang merasa kehilangan bisa ambil barang tersebut di kantor mereka katanya.
Cukup heboh pagi itu rupanya si jangkung Sudan itu belum tau kalau barang tersebut sudah kembali kepada saya sebagai pemiliknya. Ketika si jangkung menceritakan tentang benda yang ditemukan di toilet tersebut tidak ada teman-teman yang memahami lantaran ketika kejadia semua teman sedang di lapangan.
Sementara saya yang tau duduk perkaranya malah tenang-tenang saja. Sehingga si Jangkung Sudan tampak kecewa dan kebingungan kemudian segera pergi.
Maksud hati ingin membawa peristiwa itu ke ranah Guyonan. Tapi ternyata saya pikir itu keliru. Masalah kecil memang tapi tidak pantas rasanya dibawa main-main. Apalagi setelah teman-teman tau apa yang kiranya yang terjadi kemudian ada yang mengingatkan.