Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Nature

Makkah, Hujan Belum Waktunya Turun

20 September 2010   15:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_263703" align="alignleft" width="300" caption="jam raksasa Makkah, adakah juga menunggu hujan ?. (a.saukani)"][/caption] Makkah mendekati jam lima sore, saya dengar suara petir bersahut-sahutan gelegarnya tambah keras, saya pikir akan segera turun hujan, namun ketika saya longok ke luar rumah, mata hari masih bersinar terang, sama sekali tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Ketika saya baru masuk rumah, saya dengar titik hujan yang menimpa body AC, Subhanallah walaupun mata hari masih mencorong, namun gerimis mulai rintik-rintik turun, sementara saya lihat jarum jam tepat menunjukan pukul 5.00, suara petir masih terus bersahutan, akankah turun hujan ?, saya berharap saya menunggu. Saya lihat dibelahan timur arah kota Taif sana langit agak gelap, barangkali dari arah sanalah petir yang saling bersahutan tadi, barang kali disanalah hujan tercurah. Makkah, sebagai kota di Negri Gurun, hujan sebenarnya bukanlah sesuatu yang sama sekali langka, bahkan Makkah pernah dilanda banjir, menjelang berahirnya musim panas seperti ini, kadang memang ada turun hujan. Pukul 5.30, langit kembali cerah tidak lagi terdengar suara petir, barangkali belum waktunya turun hujan di Makkah. Hujan adalah, berkah yang Allah turunkan, bahkan pepohonan serta hewan pun bersukur karenanya, kalau kita jadi susah dan sengsara lantaran datangnya hujan yang menyebabkan banjir, pasti ada yang salah perlakuan kita sebagai manusia terhadap alam dan lingkungan, kalau terjadi longsor dan banjir bandang, mestinya ada yang keliru kita sebagai manusia, mengelola alam dan lingkungan, Allahu A'lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun