Sudah dua hari ini Mekkah dilanda angin kencang yang membawa serta debu dari gurun. Kondisi seperti ini biasa terjadi yang menandakan akan segera berkhirnya musim dingin.  Menurut Presidency of  Meteorology and Environment (PME) Badan Meteorologinya Saudi, serangan badai masih akan berlangsung sampai hari kamis besok. PME juga memprediksi badai akan disertai dengan hujan dibeberapa daerah seperti Jeddah. Seperti hari-hari sebelumnya cuaca pagi hari cerah dengan suhu udara yang nyaman kisaran 20 derajat celsius. Badai baru datang ketika mata hari mulai meninggi sekitar jam 10 pagi. Tiupan angin dengan kecepatan tinggi disertai debu membuat tidak nyaman bagi yang beraktivitas ditempat terbuka, mata terasa perih bahkan bisa membuat sesak nafas. [caption id="attachment_159727" align="alignleft" width="106" caption="."][/caption] Di Jeddah Arab News melaporkan badai debu cukup parah yang menyebabkan terjadinya kekacauan lalu lintas dibeberapa sudut kota disebabkan jarak pandang yang terbatas, serta tumbangnya pepohonan. Hampir jam setengah 4 sore menjelang Ashar tiupan angin mulai mereda. Debu yang menyelimuti Kota Mekkah mulai menipis. Tapi jam Besar Mekkah yang biasanya tampak jelas dari kediaman saya yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram masih belum terlihat, Jam Mekkah masih berselimut debu. Bisa lihat foto kedua yang saya ambil dari atap gedung tempat kediaman saya. [caption id="attachment_159729" align="aligncenter" width="448" caption="menjelang ashar, jam mekkah tdk tampak"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H