Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Enggak (Ini Karangan Saya)

4 Desember 2015   09:44 Diperbarui: 4 Desember 2015   10:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Banyak orang mengatakan “Uang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang” Saya setuju itu.

Tumpukan sampah di rumah enggak bakalan tukang sampah mau angkat kalau enggak dikasih uang. Oktober kemarin saya harus bayar pajak kendaraan padahal mobil itu lebih sering nongkrong di rumah jadi bisa saja saya enggak bayarkan pajaknya, tapi polisi sudah ngancam akan ada razia besar-besaran pajak kendaraan, nah kalau kebetulan saya keluar rumah dengan kendaraan tersebut kemudian kena razia apa enggak malu itu .

Mundur lagi kebelakang sebagai warga Negara yang berusaha baik Agustus lalu saya harus lunasi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yang naiknya enggak kira-kira dari tahun-tahun sebelumnya, kalau enggak saya bayarkan hutang bisa bertumpuk.

Bagaimanapun harus kita akui segalanya memang butuh uang. Lha kemarin tarif listrik naik bisa saja kita katakan PLN sewenang-wenang kita katakan kita enggak setuju dengan kenaikan tersebut. Tapi kalau rumah enggak mau gelap gulita ya mau enggak mau harus kita bayar juga.

Negara kita sedang diguncang kasus beberapa petinggi yang merubung PT Freeport, itu apa? Ya lantaran uang. Kita lihat banyak orang yang enggak peduli bahkan berani mempertaruhkan kehormatannya demi uang.

Kemarin artikel saya, kalau boleh disebut artikel lho yang cuma tigaratusan kata yang kontennya juga sama sekali enggak bermutu diapresiasi Admin, duh girang banget-banget rasanya. Semula oret-oretan saya itu saya beri judul “Dagelan Gak Lucu Sidang MKD” kemudian diapresiasi Admin dengan memperbaiki judulnya jadi “Dagelan Enggak Lucu Sidang MKD”. Nah yang ini tentu enggak ada hubungannya dengan uang.

Karangan saya yang lebih suka saya menyebutnya sebagai oret-oretan saja lantaran isinya yang cuma kisaran tigaratusan kata itu saya coba menyinggung sidang MKD yang menurut saya membingungkan itu tapi dengan opini yang ngasal saja sama sekali enggak bermutu maka saya kasih judul yang juga ngasal saja.

Barangkali tipe ngasal saya inilah yang merecoki Kompasiana sehingga Kompasiana ada yang menyebutnya sebagai sarana tulisan yang cuma karang-karangan saja. Saya mohon maaf enggak ada maksud saya merecoki Kompasiana. Apa lagi menjatuhkan Kompasiana. Tapi kalau saya disuruh berhenti ngasal, ya enggak bisa lantarann cuma sebegitu itulah kemampuan saya.

Diperbaikinya judul artikel saya oleh Admin itu saya pahami sebagai usaha Admin agar Kompasiana tampil lebih keren lagi sehingga kedepan enggak ada lagi orang usil yang mengatakan tulisan di Kompasiana sebagai tulisan yang cuma karang-karangan saja.

Lantas kalau saya disuruh minggir akan saya katakan “Enggak mau”. Buat saya menulis adalah sekedar sebagai sarana menghibur diri saja sambil melemaskan otot yang kebanyakan diajak tidur. Sukur-sukur bisa sedikit menunda proses penuaan.

Itu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun