Ketika berniat membeli tahu dan tempe, ditoko Indonesia dimana kami biasa mampir, mata saya tertumbuk pada tumpukan benda abu-abu agak kehitaman, sebesar kepalan tangan bayi, dikotak besar dibawah rak jejeran macam-macam bumbu, kerupuk, emping dan ikan asin. Oh iya, ada banyak toko Indonesia di Mekkah. Benda ini bukan lain adalah yang disebut kluwek atau orang betawi bilang pucung. Jadi ingat Daeng Andi, Kompasianer jempolan dari Makasar sana yang pernah bercerita tentang Pallu Kaloa kuliner khas Makasar, sejenis sup ikan berkuah kehitaman. Kuah agak kental kehitaman yang gurih dengan rasa dan aroma yang khas tersebut bukan lain karena partisipasi dari keluwek tersebut, daging kluwek dihaluskan dicampur bumbu sup tersebut. [caption id="attachment_82599" align="alignleft" width="300" caption="kluwek ditoko indonesia, mekkah (a.saukani)"][/caption] Indonesia bukan hanya kaya dengan potensi alam dan sumber dayanya, juga kaya akan warisan seni dan budaya, kita patut bangga karenanya, wajib bagi kita untuk menjaga dan melestarikannya, salah satu kekayaan warisan moyang kita adalah seni masakan, ada bermacam, barangkali ribuan jenis kuliner dari berbagai daerah di tanah air. Ada sayur rawon, sayur yang ini mirip dengan Pallu Kaloa, sama berkuah gurih kehitaman makanan khas dan amat digemari didaerah Jawa Timur, sama-sama memakai kluwek sebagai salah satu komponen bumbunya, hanya bedanya, pallu kaloa memakai ikan sebagai bahan dasarnya sementara sayur rawon menggunakan daging sebagai bahan dasarnya. Masarakat Betawi, sebagai penduduk asli Jakarta punya sayur pucung betawi, kuliner khas jakarta ini lebih mirip lagi dengan pallu kaloa, sama-sama berbahan dasar ikan dan sama memakai kluwek sebagai komponen bumbunya, cuma sedikit beda jenis ikannya, sayur pucung betawi menggunakan ikan gabus sebagai bahan dasarnya, sedang pallu kaloa menggunakan ikan kakap sebagai bahan dasarnya. Rempah-rempah, adalah salah satu dari kekayaan alam Indonesia, rempah-rempah adalah bagian tumbuhan yang beraroma atau berasa kuat yang biasa digunakan sebagai pengawet atau bumbu dalam masakan. Rempah-rempah inilah yang membuat Belanda betah bercokol ratusan tahun di Bumi Pertiwi, Â menjadikannya sebagai komoditi andalan mereka. [caption id="attachment_82600" align="alignleft" width="300" caption="kluwek diunduh dari google."]
- Lumuri ikan gabus dengan air jeruk nipis, bawang putih, ketumbar bubuk, garam, dan air. Diamkan 20 menit, goreng sampai matang.
- Kuah: panaskan minyak, tumis bumbu halus, daun salam, lengkuas, daun jeruk, serai sampai harum. Tambahkan tomat, aduk sampai layu.
- Masukkan air, garam, dan gula pasir. Masak sampai matang. Tambahkan ikan gabus dan daun bawang. Aduk rata, angkat.
- Sajikan dengan taburan bawang merah goreng.
dari wikipedia dan beberapa sumber. mekkah, januari 2011.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H