Kalau di Indonesia boleh-lah kita sebut Bu Yeoh ini adalah Kartini masa kini; perempuan cekatan yang bermanfaat buat orang banyak, paling tidak di lingkungan keluarga mereka. Saya dan keluarga pernah merasakan manfaat dari keterampilan dan cekatannya Bu Yeoh mengendalikan stir; ketika beberapa hari saya dan keluarga berada di Penang, Malaysia.
Mengendarai mobil bukan lagi hal yang luar biasa buat perempuan masa kini dimanapun tidak terkecuali di Indonesia, bahkan kita tahu tidak sedikit perempuan yang bisa menerbangkan pesawat. Tapi perempuan menjalani profesi sebagai sopir taksi kendati tidak lagi istimewa bagaimanapun satu fropesi yang masih didominasi kaum pria.
Pastinya bu Yeoh tidak tahu siapa Kartini perempuan Indonesia yang setiap tanggal 21 April hari kelahirannya selalu dirayakan sebagai hari terbebasnya perempuan Indonesia dari kungkungan keterbelakangan.
Semula dari kejauhan saya kira Bu Yeoh ini seorang pria Perawakannya tinggi besar dengan rambut pendek khas Emak-emak Tionghoa dengan baju kaus dan celana panjang yang dikenakannya. Nyatanya bu Yeoh ini seorang ibu yang ramah, cuma agak irit bicara mungkin lantaran baru kenal.
Bu Yeoh, ibu dari seorang putra dan seorang putri yang sudah berangkat dewasa bukan sopir taksi resmi bersama suaminya pak Benny dia mengopersikan mobil pribadinya sebagai taksi, di tanah air biasa kita kenal sebagai taksi gelap.
Setelah urusan dengan rumah kost selesai; kami berniat belanja; Eva adiknya Istri saya mau cari bahan pangan buat putra-putrinya, tujuan kami supermarket. Untuk ke supermarket kami butuh taksi nah disinilah awal mula kenal bu Yeoh; Ibu pengelola rumah kost yang memperkenalkan kami.
Kami betul-betul merasakan manfaatnya dari keberadaan bu Yeoh ini apalagi setelah kami sempat dikerjai sopir taksi resmi. Berkat beliau kami tahu beberapa destinasi wisata di Penang yang jadi prioritas untuk dikunjungi disingkatnya waktu yang kami miliki. Diantaranya Mall Plaza Gurney  dan daerah wisata yang disebut Batu Feringhi.
Komunikasi kami dengan bu Yeoh dengan bahasa Indonesia campur Melayu cukup lancar. Diperjalanan ke Batu Feringih sedikit terkuak bu Yeoh bercerita dengan bangga galibnya seorang ibu tentang keberhasilan pendidikan putra-putrinya. Dari cerita tentang sukses study  putra-putrinya saya simpulkan bu Yeoh ini seorang perempuan tangguh, tidak kenal lelah.
Mungkin anda atau siapa saja suatu saat berkunjung ke Penang bisa minta bantuannya, bu Yeoh selain kenal betul destinasi wisata di Penang beliau tau persis dimana saja penginapan-penginapan murah; saya ada menyimpan kartu namanya, silahkan hubungi. Bu Yeoh siap membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H