Kalaulah tulisan ini mau dihubungkan dengan Fatwa Haram merokok yang pernah dikeluarkan oleh pimpinan pusat Muhamadiyah, yang sampai saat ini pun masih jadi perbincangan dikalangan masyarakat, boleh lah.....!!!, karena memang saya sangat mendukung Fatwa tersebut, namun demikian bukanlah berarti saya harus menjauhi dan memusuhi orang-orang dekat saya, keluarga maupun teman-teman saya, yang sampai saat ini masih belum bisa meninggalkan kebiasaan merokok.
Banyak sebab mengapa mereka merokok, Faktor lingkungan, keluarga dan teman-teman, pergaulan dimasa kanak-kanak dan masa remaja, sangat berpengaruh, mulanya biasanya hanya coba-coba saja, pada ahirnya ketagihan dan kesulitan utuk meninggalkannya.
Orang-orang segenerasi bapak saya, ceritanya lain lagi, barangkali kurangnya sarana hiburan, dan kegiatan lain selain kegiatan rutinnya sehari-hari, ketika itu masih sedikit orang yang punya pesawat televisi, pesawat televisi masih merupakan barang mewah yang sulit terjangkau, apa lagi computer, internetan, chating bahkan kompasianaan, seperti kita sekarang ini, itu barangkali antara lain yang menyebabkan mereka  iseng merokok dan menjadi ketagihan.
Soal merokok, bahkan ada orang yang lebih memiilih tidak makan seharian dari pada harus meninggalkan kebiasaannya merokok, dan bukan sedikit orang yang merelakan dapurnya tidak ngebul, asal bibirnya ngebul, yang seperti ini tentu sangat memprihatinkan, kasian kan anak istrinya............!!!!
Dari informasi yang saya dapatkan, bahwa mereka yang sudah sangat kecanduan rokok, banyak diantaranya yang punya keinginan untuk meninggalkan kebiasaan tersebut, mereka sadar bahwa merokok lebih banyak mudharatnya, namun terasa berat dan amat kesulitan.
Namun beberapa diantaranya karena kegigihannya, berhasil lepas dari jeratan racun nikotin, karabat dan teman dekat saya ada diantaranya, padahal saya tau persis, kebiasaan mereka merokok sudah cukup lama, boleh di bilang mereka sudah sangat kecanduan rokok, orang mengatakannya sebagai perokok berat, tida hari tanpa kebulan asap rokok.
Adik saya salah satunya....!, saya tidak pernah tau kapan dia mulai merokok, dan mengapa dia begitu kecanduan rokok, tapi kini syukur dia sudah meninggalkan kebiasaan tersebut, alasan apa kiranya dan bagaimana dia bisa meninggalkan kebiasaan merokok tersebut, saya belum bisa memahaminya, barangkali kedekatannya pada para ahli ibadah yang belakangan baru saya ketahui, punya pengaruh kuat sehingga dia dapat meninggalkan kebiasaan yang tidak menguntungkan tersebut.
Mas Bambang teman saya satu ini, sebagai orang Indonesia yang makanan pokoknya nasi, dia ini saya ketahui pernah mogok makan nasi dalam waktu yang cukup lama, tapi ketika itu kebisaannya merokok justru tambah jadi-jadi, Alhamdulillah kini dia sudah menjauhi kebiasaan tersebut, dia sudah terbebas dari asap rokok, kedekatannya dengan putri bungsunya yang tidak menyukai Ayahnya terus merokok punya pengaruh sangat kuat, sehingga dia bisa lepas dari kebiasaan merokok, dan pengaruh yang lebih kuat lagi adalah dengan seringnya menghadiri pengajian dan kedekatannya pada Alim Ulama.
Pak Taslim, satu lagi teman saya sejak meninggalkan kebiasaan merokok, pertumbuhan badannya sangat pesat ( kayak balita aja...! ), awaknya kini tambah subur, menggemaskan...!!!, yang jelas kini kelihatan lebih fit dan lebih bugar dari sebelumnya, bebasnya Pak Taslim dari kebiasaan merokok, juga tidak lepas dari peran Ulama, dengan seringnya mendengar nasehat-nasehatnya.
Ada beberapa orang lagi dari karabat dan teman dekat saya yang berhasil keluar dari jebakan candu rokok, tidak perlulah kiranya saya sebutkan semuanya, yang pasti saya angkat topi, saya menaruh hormat dan merasa bangga dengan mereka dan siapa saja yang berhasil lepas dari jebakan kebiasaan  merokok.
Bukan perkara mudah memang seseorang bisa lepas dan berhasil keluar dari kubangan asap rokok, niat saja belumlah cukup, perlu kemauan keras dan dukungan dari banyak pihak, keluaga dan teman-teman, satu lagi.....!, mau mendengar nasehat Alim Ulama.