Yogyakarta, Kami Kembali
Pernah dengar orang bilang Bandara Yogyakarta yang baru, sekarang dikenal dengan nama Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), jauh. Entah dari mana diukurnya sehingga dibilang jauh. Bisa jadi diukur dari pusat wisata Yogyakarta, Jl Malioboro atau titik nol kilometer Yogyakarta. Khabarnya jaraknya memang lebih jauh dibandingkan dengan Bandara Soekarno Hatta ke titik Monumen Nasional, Monas.
Kamis (07/11/2023) pagi menjelang siang kami komunitas jalan sehat Palmerah dimana saya beserta istri ada besertanya, mendarat dengan selamat di Bandara Yogyakarta Iternational Airport (YIA).
Akhirnya saya bisa menyaksikan satu lagi karya anak bangsa. Bandara yang dirancang secara modern berpadu secara khas dengan budaya lokal. Dengan ditempatkannya karya seni instalasi semakin memperjelas ke-khasannya.
Sekitar pukul sepuluh pagi menjelang siang itu rombongan kami bergerak ke area wisata gunung merapi yang sudah kesohor dengan jelajah merapi menumpang Jip dengan atap terbuka. Itu memang tujun pertama wisata kami.
Kalau diukur dari kawasan merapi jarak Bandara YIA memang cukup jauh. Butuh waktu nyaris 2 jam perjalanan dengan Bus dari bandara ke kawasan jl Kaliurang, merapi.
Setiba dikawasan pengelola pelayanan tur jip merapi "Jeep Lapa Tour Merapi" kami santap siang yang menurut saya cukup enak. Kami santap siang dengan hidangan ala ndeso tapi enak banget. Nila goreng yang pas betul garamnya, mendoan, lodeh serta sambalnya menurut saya spesial enak banget.
Perut kenyang, hati senang tentu saja setelah ibadah sholat dzuhur kami mulai jelajah merapi. Diantar 9 jeep dipandi sopir yang cekatan kami mulai perjalanan menanjak dan meliuk-liuk. Perjalanan yang cukup cukup menantang dan memompa adrenalin tapi bahkan saya yang sudah renta saja merasakan penomena yang sangat mangasyikan. Sambil menyaksikan pemandang mengasyikan.