Nyaris setahun virus corona menebar teror hampir merata di seluruh pelosok dunia tidak terkecuali Indonesia. Secara umum khusus warga Jakarta sudah cukup disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan sebagai usaha memutus penyebarannya.
Itu menandakan PSBB yang sejalan PPKM pemerintah pusat yang baru saja diperpanjang oleh Pemprov DKI Jakarta dalam usaha memutus penularan dan penyebaran Covid-19, sudah cukup dipahami oleh masyarakat.
Kendati demikian, aturan dibuat memang untuk dilanggar, seloroh sedikit orang. Masih saja ada oknum yang melanggar aturan PSBB seperti meremehkan Covid-19, tidak mengatakannya secara langsung, tapi prilakunya menunjukan kalau si oknum tersebut jelas menyepelekan Covid-19.
Prilakunya seolah ingin mengatakan kalau dia tidak takut corona, tidak takut tertular. Betul tidak teriak tetapi dengan angkuhnya hadir di tempat umum dengan mengabaikan protokol kesehatan.
Sejatinya saya pun tidak takut dengan Covid-19, saya tidak takut kalau kiranya sampai tertular. Andaipun sampai mati lantaran terpapar covid-19 bukan masalah juga buat saya, sebab saya tidak beranjak sendiri pergi ke liang lahat.
Tapi tolong diingat-ingat, catatlah dalam ingatan. Yang saya khawatirkan itu kalau sampai tertular, tapi lantaran ketidaktakutan tersebut bisa jadi membuat daya tahan tubuh saya tinggi, sehingga ketika terpapar saya tidak merasakan gejala apapun. Kemudian dikondisi seperti itu bukan mustahil saya akan menularkan kepada orang lain. Jadi, adalah kalau sampai saya menularkan, itulah yang saya khawatirkan.
Khusus di Jakarta setidaknya dari data yang diumumkan tim penanganan Covid-19 Pemprov DKI hari-hari terakhir ini kasus positif ada kecenderungan menurun. Namun bagaimanapun secara umum perkembangan Covid-19 masih menghawatirkan.
Semalam saya dapat pesan berupa pertanyaan dari seorang adik, tanyanya "Apa abang udah divaksin" Saat ini program vaksinasi sedang berlangsung dua hari ini adalah kesempatan khusus untuk kaum lansia.
Namun saya sendiri belum coba mendaftar untuk divaksin, bukan menolak divaksin, bukan takut atau ragu divaksin. Bukan juga terpengaruh oleh cerita-cerita negatif tentang vaksi ini, sama sekali tidak.
Kemarin sempat diberitakan tentang para lansia yang antri untuk divaksin. Jadi interaksinya itu yang masih saya timbang-timbang. Kepikiran, bukan mustahil setelah divaksin malah bawa pulang oleh-oleh Virus dan setelah itu tanpa disadari menularkan Covid-19 kepada orang lain. Jadi sekali lagi yang saya khawatirkan adalah kalau sampai saya menularkan virus tersebut terhadap orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H