Lha, Quick Count Ternyata Betul Ngawur
Quick Count ternyata betul ngawur. KPU sebagai penyelenggara pemilu sendiri sudah membuktikannya, setidaknya di Wilayah Bengkulu. KPU baru saja menyelesaikan input data berbasis C1 Situng (Sistim Imformasi Penghitungan) yang mencapai 100% untuk Wilayah Bengkulu. Hasilnya antara hitungan KPU dengan Quick Count terpaut cukup  jauh.
Sebelum penulis melanjutkan catatan singkat ini izinkan penulis mengucapan belasungkawa sedalam-dalamnya atas gugurnya beberapa penyelenggara pemilu. Semoga arwahnya diterima disisiNya sesuai ibadahnya masing-masing.
Jauh pisan bedanya. "Jauh Pisan" saya pakai istilah Pak Agus saudara saya dari Bandung itu untuk menggambarkan perbedaan yang begitu jauh antara hitungan Quick Count dan Hitungan Sebenarnya alias Real Count".
Perbedaan mencolok antara Quick Count dengan Real Count itu terjadi di Bengkulu yang baru saja KPU menyelesaikan hasil hitungnya. Perbedaan mencolok itu begitu mencolok, Quick Count yang saya Capture dari Kompas.com hasil hitung Poltracking tercatat pasanga 01 Jokowi-Makruf meraih suara sebanyak 58.78 persen dan pasangan 02 Prabowo-Sandi 41,22 persen.
Sedangkan hasil hitung KPU pasangan 01 meraih suara sebanyak 49,87 persen sedangkan pasangan 02 meraih suara sebanyak 50,13 persen, sedikit saja memang selisihnya.
Yang saya catat bukan selisih hasil akhir Raihan suara antara pasangan 01 dan pasangan 02. Catatan saya lebih kepada perbedaan yang jauh pisan, lagi saya pakai istilah Pak Agus. Yakni perbedaan antara Quick Count dan Real Count begitu jauh yang mencapai hampir 9 persen.
Melihat perbedaan hasil hitung Quick Count dan Real Count KPU. Ini memaksa saya untuk percaya dengan apa yang dikatakan banyak orang bahwa Quick Count itu menjurus kepada Penyesatan. Publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H