Zaman sekarang, zaman now anak milenial bilang. Visi-misi dalam memilih pemimpin   baik itu perusahaan, organisasi, Lembaga Pendidikan dll, itu amat penting. Bahkan pemilihan ketua RT/RW saja sudah banyak yang mengharuskan para kandidat memaparkan visi-misinya. Apa kiranya yang akan dilakukan para kandidat kedepan ketika terpilih nanti
Kendati pemaparan visi-misi itu penting namun buat saya pribadi ada yang lebih penting yaitu bagaimana kiranya acara pemilihan itu segera selesai dan diantara kandidat segera ada yang terpilih. Dan tentu saja acara pemilihan berlangsung lancar dan damai.
Kemudian yang paling saya tunggu adalah acara do'a. Itu berarti acara sudah betul-betul berakhir dan biasanya dilanjutkan dengan acara ramah-tamah yang artinya buat saya ya makan-makan...heheh..
Bukan meremehkan akan tetapi keinginan saya adalah acara pemilihan berlangsung lancar dan damai tanpa ada intrik dan gesekan yang berpotensi memanas dan bahkan bukan mustahil membakar.
Itu sekelas pemilihan ketua RT/RW. Lha kalau pemilihan Presiden pemaparan visi dan misi dinomorsekiankan bahkan ditiadakan rasanya kok ya kurang pas. Pemilihan Presiden tanpa pemaparan visi-misi itu menurut saya ibarat sayur kurang bumbu. Hambar.
Kebijakan KPU yang boleh dibilang kontroversial dengan membatalkan penyampaian visi misi dari Capres-Cawapres menimbulkan perdebatan dikalangan masyarakat. Banyak yang menyesali keputusan membingungkan dari KPU tersebut.
Menurut peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Pemilu tentu maksudnya   Pemilihan Presiden tanpa penyampaian visi misi program itu tidak tepat. Visi misi merupakan hal yang paling subtansial.  Artinya pemaparan visi misi harus dilakukan. Lanjut sang pakar.
Banyak tokoh masyarakat, Cendikiawan, Mahasiswa dan tentunya juga masyarakat umum yang punya kepedulian terhadap nasib bangsa, baik di pusat maupun di daerah yang tentu menunggu-nungu apa visi-misi calon pemimpinnya. Sebelum menentukan pilihannya.
Piye KPU?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H