Ada yang bilang reuni 212 itu tidak ada urgensinya. Maksudnya mungkin tidak penting. Ya silahkan saja berpendapat atau bersikap seperti itu. Â Setiap orang, setiap warga punya hak untuk bersikap. Terpenting tidak saling memaksakan sikapnya kepada yang tidak sesikap. Buat saya namanya juga reuni-an ya sebagai sarana temu kangen paling tidak saya bisa bertemu dengan teman-teman saya yang berasal dari Bandung, dari Bojonegoro, Klaten dan Semarang, kalau tidak ada halangan tentunya.
Makanya andai dini hari besok saya masih bernafas, badan sehat bugar tidak kurang satu apapun, saya pastikan saya akan berangkat dan hadir ke Monas.
Untuk itu hari ini sudah saya siapkan apa saja yang akan saya bawa ke Monas besok.
Kamera jadul itu satu-satunya senjata sudah pasti seperti biasa akan menyertai kemana saya pergi. HP yang juga sudah menyandang status jadul juga akan menyertai. Di zaman milenial ini kita tahu HP atau Ponsel sudah menjadi satu keharusan jika berpergian; selain sebagai sarana untuk komunikasi Ponsel adalah juga sarana untuk membuat catatan-catatan penting yang kita temui selama perjalanan.
Powerbank. Ini amat penting untuk menambah daya dari perangkat gadget kita. Jangan sampai ada cerita atau kata-kata "yah lowbet".
Pulsa dan paket data, ini juga penting. Pulsa jelas penting; untuk apa tenteng-tenteng ponsel dengan daya atau batre terisi penuh tapi tanpa pulsa. Paket data, zaman now malu-lah bawa-bawa ponsel tanpa paket data.
Paling praktis sebagai cadangan, amunisi yang saya bawa adalah roti. Saya juga bawa paracetamol juga untuk jaga-jaga barangkali ada teman atau saudara yang terserang sakit kepala atau terserang demam.
Seperti saya; buat yang sempat dan mau berangkat ke Monas berangkatlah dengan hati senang dan suasana damai. Dan buat yang tidak sempat atau bahkan tidak berniat datang, ya silahkan saja tenang-tenang tinggal di rumah dengan suasana yang juga damai.