Buat para Kiyai atau para Ustadz mengenakan pakaian gamis seperti itu rerata kesehariannya memang seperti itu. Ketika mereka mengajar, memberikan ceramah-ceramah Agama atau ketika mereka berhutbah sebagai Khotib Sholat Jum'at.
Sedang buat kebanyakan jamaah seperti khusus saya sendiri bulan Maulud dengan menghadiri Maulid Nabi adalah kesempatan ikut memeriahkan kelahiran Sang Pembawa inspirasi Umat dengan turut pakai gamis sekaligus bisa bergaya ala Habib.
Ada yang unik tentang pakai gamis ala Arab ini. Belakangan baru saya tahu, mereka yang belum pernah ke Mekkah naik haji atau Umrah ternyata kurang percaya diri mengenakan gamis di tengah halayak. Setelah saya perhatikan yang mengenakan gamis putih tersebut ternyata memang kebanyakan sudah naik Haji atau Umrah.
Pakai pakaian bernuansa putih memang disunahkan karena Rosululloh SAW suka mengenakannya. Namun belum didapat ada riwayat tentang pakaiaan dengan model seperti apa selain dari warnanya yang putih yang biasa dikenakan oleh Kanjeng Nabi SAW.
Tentu saja acara puncaknya adalah acara makan bersama; kebiasaannya memang sudah seperti itu. Hidangannya yang sudah-sudah biasanya berupa Nasi Uduk Betawi yang spesial; rasanya super enak dengan lauk empal daging dan kari tahu serta sambal kacang. Aroma emping dan bawang gorengnya akan terus menempel sampai terbawa pulang.
Tapi kemarin malam saya dapati rupanya lebih spesial lagi. Hidangannya Nasi Kebuli kambing. Aroma kambing bakarnya masih terasa ketika saya sendawa di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H