Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sekian Tahun Kesemsem Kompasiana

8 November 2018   09:39 Diperbarui: 8 November 2018   10:01 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
selamat ulangtahun ke 10 kompasiana/ latar foto: dokumentasi kompasiana

Pas-pasan adalah istilah yang biasanya dikaitkan dengan situasi keuangan yang terbatas. Tapi pas-pasan yang saya maksud disini juga berarti situasi dimana seseorang yang dalam keadaan atau kondisi rada-rada  terjepit. Secara gurau sepertinya sudah banyak disepakati.

Seringkali saya menghadapi situasi pas-pasan. Satu hari sedang sendiri pas tengah hari bolong perut keroncongan istri belum kembali dari pengajian. Sudah ada hidangan tersedia sederhana tapi cukup mengundang selera; ada di situ pesmol ikan kembung yang tidak kembung, tempe goreng dan tumis sawi hijau kesenangan.

Mestinya kan pas itu. Tapi apa nyana istri lupa, penanak nasi lupa di-on-kan; mana mungkin saya makan dengan rendaman beras seberapa lezatpun lauknya. Karuan saja tengah hari bolong perut keroncongan malah ngeteh dengan pesmol kembung, tempe goreng dan tumis sawi.

Terkadang situasi pas-pasan membuat hati senang. Semisal ketika waktunya makan malam tapi cuma telur dadar tersedia sama sambal sisa kemarin lusa...eh, tetiba istri pulang bawa nasi kotak dari acara kendurian.

Satu lagi catatan tentang situasi pas-pasan yang bikin hati senang. Pas sedang tidak punya uang sementara teman-teman sesama pensiunan ngajak reunian sambil jalan-jalan...eh, mendadak dapat kiriman, saya kasih tahu kiriman apa? lihat dibawah itu.

pas dapet kiriman dok pribadi
pas dapet kiriman dok pribadi
Lagi situasi pas-pasan yang juga bisa bikin hati senang. Tulisan nglantur ini juga muncul dari situasi pas-pasan. Pas sedang stuck, tidak tahu harus menulis apa; pas juga komputer ngadat cukup bikin pening kepala.

Disituasi komputer yang mati-hidup dan sebelum dibawa ke bengkel. Dan disituasi seperti itu, sebagai upacara perpisahan sementara dengan komputer butut kesayangan ini, saya asal pencet-pencet huruf-huruf di atas papan ketiknya. Dengan demikian saya bisa hadir hari ini.

Di usia 10 tahun kiprah Kompasiana di tengah hiruk-pikuk-nya media sosial di tanah air dan sekian tahun saya ada tergabung di dalamnya; saya baru ngeh. Rupanya saya sudah kesengsem dan sulit menghindar dari blog kesayangan ini.

Akhinya, kembali saya ucapkan selamat milad ke 10 Kompasiana dan jangan berhenti berkiprah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun