Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Inspirasi dari Setandan Pisang Kepok

29 Oktober 2018   14:45 Diperbarui: 30 Oktober 2018   14:19 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pisang kepok kiriman pak Ghalib/dok pribadi

Waktu tinggal di Makasar yang ketika itu masih disebut Ujung Pandang, selain Coto, Sop Konro, saya punya jajanan pavorit yang rupanya juga merupakan  kuliner khas Sulawesi Selatan yang disebut pisang Epe, sederhana sebenarnya pisang epe itu dibuat dari pisang yang dipanggang, dipipihkan kemudian diguyur saus gula merah. Yang membuat pisang epe terasa lebih maknyus adalah saus gula merah-nya yang beraroma durian.

Untuk bahan pisang-nya kendati ada beragam jenis pisang di tanah air, untuk membuat pisang epe pilihannya adalah pisang kepok.

Pisang kepok boleh dibilang memang pisang spesialis olahan, jarang orang mekonsumsi pisang kepok begitu saja. Kalau di Jakarta pisang kepok biasa dibuat utuk pisang goreng tepung, kue pisang dan kolak atau direbus atau dikukus begitu saja. Baru belakangan ada olahan berbahan pisang kepok seperti pisang nuget, bolu pisang dan banyak lagi.

Kemarin saya dapat kiriman pisang kepok. Sayang pisang tersebut tidak bisa saya konsumsi atau saya olah lantaran yang mengirimnya jauh dari Jawa Timur dan yang dikirimnyapun cuma berupa gambar saja di grup WA...heheh...

Kendati demikian saya tetap patut berterima kasih kepada yang sudah mengirimnya. Lantaran kiriman gambar pisang kepok tersebut saya terinspirasi untuk membuat tulisan ini.

Buat anak-anak muda yang berniat terjun di dunia bisnis kuliner, begitu bajak jenis pisang di tanah air satu diantaranya pisang kepok tersebut. Dari bahan pisang bisa dibuat begitu banyak camilan enak. Seperti di Makasar itu pisang kepok bisa dibuat pisang epe.

Buat anak-anak muda yang bersungguh-sungguh ingin menekuni bisnis kuliner, berinovasi-lah dengan beragam pisang tersebut. Dengan bahan pisang kepok saya ada  resep, bukan sama sekali baru tapi semacam modifikasi dari pisang epe. Katakanlah pisang epe spesial, ganti saus gula merah-nya dengan lelehan coklat dan bubuhi parutan keju. Rasanya pasti lebih menggoda.

Atau olahan lain, tapi bahannya masih dari pisang. Saya pernah tinggal di Mekkah, Saudi Arabia, di sana ada jajanan yang disebut Ma'sub. Ma'sub dibuat dengan cara, sejenis pisang ambon masak digiling berbarengan dengan semacam roti canai, kemudian ditaburi parutan keju, diguyur madu dan sedikit minyak jaitun. Rasanya menurut saya cukup enak, ada manis, gurih dan ada rasa kenyal-kenyal dari rotinya.

Untuk lidah Indonesia Ma'sub dimodifikasi. Caranya pisang kepok dibakar seperti membuat pisang epe kemudian digiling berbarengan dengan roti canai atau roti yang tanpa pengembang, kemudian siram campuran pisang dengan roti yang digiling tersebut dengan lelehan coklat kemudian taburi parutan keju. Atau varian lainnya, taburi pisang dan roti giling tersebut dengan gilingan kacang mete dan guyuran sedikit susu kental. Dan mestinya banyak lagi olahan lezat bisa dibuat dari pisang.

Berbisnis olahan pisang, Kaesang Pangarep putra Presiden Jokowi sudah memulainya. Buat anda adik-adik milenial termasuk yang mungkin gagal jadi Pegawai Negri. Ayo berhentilah mencari pekerjaan tapi ciptakanlah lapangan pekerjaan, jangan takut bersaing bahkan dengan putra Persiden sekalipun. Untuk itu berinovasi-lah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun