Kendati cuma tulisan yang boleh dibilang ngasal saja tapi saya tidak sembarang tulis, saya selalu pakai rujukan dan referensi. Untuk hal-hal kondisi kekinian peristiwa-peristiwa di tanah air misalnya, saya biasa menggunakan Kompas, Tempo, Republika termasuk Detik sebagai sumber rujukan, belakangan ada CNN Indonesia.  Bagaimanapun deretan situs berita yang saya beber tersebut adalah termasuk barisan terdepan  situs berita di tanah air yang masih dipercaya banyak orang.
Makanya ketika ramai di Medsos ada yang menyebut bahwa Detik main plintir berita. Membuat saya penasaran dan mau tau banget kiranya apa yang terjadi sebenarnya. Ini terkait pemberitaan yang berhubugan dengan Novel Bamukmin yang dimuat Detik.com. Detik dalam pemberitaannya berkaitan dengan acara deklarasi "Perempuan Prabowo" mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dalam kesempatan tersebut Novel Bamukmin akan memimpin doa. Sebelum memimpin doa Bamukmin menyapa terlebih dahulu audien kebanyakan Emak-emak yang hadir dalam deklarasi tersebut. Saya kutip saja apa kata Bamukmin seperti yang ditulis Detik apa adanya:
"Bu, mau masuk surga? Pinta sama Allah, pinta sama Rasulullah, pinta sama Prabowo, pinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga,"
Kata pinta di situlah yang menjadi pokok perdebatan netizen. Menurut sebagian zetizen Novel Bmukmin tidak menyebut kata pinta. Para netizen menyebutkan dalam kalimat tersebut sebetulnya Novel Bamukmin menyebut kata cinta. Begini mestinya: "Bu, mau masuk surga? Cinta sama Allah, cinta sama Rasulullah, cinta sama Prabowo, cinta sama Sandiaga Uno. Betul? Takbir. Insyaallah masuk surga,"
Kalaupun semisal Bamukmin keseleo lidah atau slip of tongue bahasa kerennya, Bamukmin mestinya tidak mengatakan pinta seperti yang ditulis Detik. Secara kaedah, kata pinta yang ditulis Detik dalam kalimat tersebut kurang pas. Mestinya Bamukmin menyebutkan dengan kata minta.
Sekedar ilustrasi urusan pinta dan minta:
"Yah minta duit" kata Upin kepada Ayahnya. Ayah Upin yang baru rugi besar lantaran ditipu orang dan betul-betul tidak punya uang, lepas kontrol "sana minta sama Nenekmu!"
Ayah Upin kendati sedang emosi sepertinya mengerti kaedah berbahasa jadi dia tidak mengatakan "Sana pinta sama nenekmu!"
Saya rasa dalam pemberitaan tentang Novel Bamukmin tersebut sepertinya Detik sudah lalai, sebab saya dapatkan dalam pemberitaan yang sama oleh CNN Indonesia. CNN Indonesia menuliskannya begini, saya copas saja apa adanya: