Mohon tunggu...
Ahmad Saukani
Ahmad Saukani Mohon Tunggu... Administrasi - pensiun bukan lantas berhenti bekerja

pensiun bukan lantas berhenti bekerja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sketsa Grontol dan Secangkir Kopi

7 Oktober 2018   14:57 Diperbarui: 7 Oktober 2018   15:52 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang bilang kegagalan adalah sukses yang tertunda, Saya kurang sepakat.  Gagal ya gagal, kalau nanti usaha lagi dan berhasil atau malah gagal lagi, itu urusan lain, Tuhan punya kuasa.

Pagi ini saya mendapati kenyataan, saya harus mendapati kegagalan. Jalan Assirot, Kebayoran Lama, tertutup dari beberapa arah, tidak ditutup total cuma banyak kendaraan parkir, sepeda motor maupun roda empat, rupanya sedang  ada acara besar di sekitar situ.

Di Jl Assirot ada tempat sarapan enak, tapi lantaran pagi tadi tempatnya sulit dijangkau lantaran ada acara seperti saya sebutkan di atas  tadi, akhirnya saya batalkan acara sarapan pagi di Jl Assirot. Itu kegagalan yang saya alami yang saya maksud.

Gagal berkudap di Assirot, saya putuskan kembali ke rumah sambil tengok kiri-kanan di sepanjang jalan barangkali ada yang memadai untuk dibawa pulang untuk sekedar sarapan di rumah nanti. Lewat jalan Kebon Nanas yang tentu saja sudah tidak ada kebunnya, tembus ke belakang Apartemen Permata Hijau, belok kiri menyusuri jalan Permata Berlian, melintas di tempat Setya Novanto mengalami kecelakaan, Fortuner yang ditumpanginya seperti diberitakan koran-koran menabrak tiang listrik beberapa bulan yang lalu.

Sebelum sampai di tempat Setya Novanto mengalami kecelakaan saya bertemu dengan abang tukang Grontol dorongan. Setelah pesan sebungkus kecil perjalanan saya lanjutkan. Tidak sampai setengah jam kami sudah tiba di rumah.

Grontol (bahasa Jawa) kalau orang Betawi bilang urap jagung adalah kudapan tradisioal berupa jagung yang dipisah dari bonggolnya kemudian direbus, setelah ditiriskan kemudian ditaburi parutan kelapa muda dan apabila suka boleh ditaburu sedikit gula pasir.

Grontol adalah kudapan amat sederhana baik rupa, bahan maupun tata cara pengolahannya. Bahannya berupa jagung yang dipisah dari bonggolnya mudah didapat di sembarang toko di Pasar. Grontol yang saya beli sudah ditaburi kelapa parut dan sedikit gula pasir. Di rumah sambil menunggu kopi masak Grontol tersebut saya tambah lagi dengan sedikit parutan keju, lumayan tambah gurih.

Menikmati Grontol adalah seperti menikmati masa lalu tentang suka, tentang duka yang tentu saja tidak akan pernah kembali berulang. Sambil menikmati Grontol dan secangkir kopi menata kembali rencana kedepan agar kegagalan tidak sampai berulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun