Sedang tren positif timnas dari beberapa cabang olah raga yang meraih emas, kiranya bisa menular terhadap timnas U 23. Beberapa saat lagi mereka akan menghadapi timnas UEA dalam cabang sepak bola untuk menentukan siapa berhak maju ka babak 8 besar. Kalahkan UEA, itu pilihan satu-satunya buat pasukan Luis Millla kalau tidak mau duduk di kursi penonton atau gulung tikar, padahal setelah digulung mau ditaruh di mana itu tikar...heheh..
Apapun harus dilakukan Hansamu Yama dan teman-temannya untuk menundukan UEA dan pastinya Luis Milla juga sudah punya formula bagaimana nanti cara taktis menghadapi UEA. Pengalamannya berkiprah di UEA akan sangat membantu Hansamu dkk untuk menjinakan salah satu pasukan dari negri gurun tersebut.
Indonesia selalu dianggap kurang beruntung ketika melawan tim-tim dari timur tengah. Emirat juga bukan tim lemah kendati mereka finis sebagai tim ketiga terbaik, mereka tidak mudah ditundukan. Namun anggapan timnas Indonesia selalu kurang beruntung ketika berhadapan dengan tim timur tengah harus dienyahkan dan Sadil Ramdani harus bisa membuktikan.Â
Idrus Marham khabarnya sudah mundur bahkan Presiden Jokowi sudah siap melantik penggantinya. Idrus mundur lantaran sudah ditahan KPK-kah sebab terindikasi tindakan korupsi.
Urusan Idrus Marham sudah ditahan KPK atau belum hendaknya dan pastinya tidak akan berpengaruh terhadap tekad Hasamu Yama untuk menggulingkan UEA. Hansamu katakan mereka harus fokus, itu saja.
Sejauh ini sampai timnas masuk 16 besar belum sekalipun Hansamu membuat goal. Dan itu mestinya tidak sampai membuatnya risau sebab tugas utamanya sebagai Bek adalah menghalangi pemain lawan membuat goal. Dan sebagai Kapten tim tugasnya adalah mengkordinir teman-temannya agar bisa buat banyak goal.
Dan sore ini kita harapkan bukan sekedar keberuntungan tapi memang hasil kerja keras timnas Indonesia U 23 untuk bisa melangkah ke putaran berikutnya dengan mengalahkan timnas UEA, tidak peduli berapa goal dicetak.
Bukan mustahil Hansamu Yama dengan kepala plontosnya akan menceploskan sikulit bundar ke gawang UEA dalam satu kesempatan sepak pojok, melengkapi dua goal yang sudah dibuat Lilipaly.
Bocah-bocah yang biasa tendang-tendang bola plastik yang bikin pekak telinga di depan rumah, kali ini sepi, tidak seorangpun terlihat. Mungkin mereka sudah siap di depan televisi-nya masing-masing. Mereka menunggu kemenangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H