Tahun ini Wuquf di Arafah sebagai puncaknya ritual ibdah haji diperkirakan akan jatuh pada tanggal 20 atau 21 Agustus. Kapan waktu pastinya biasanya Pemerintah Saudi akan mengumumkannya pada akhir bulan Dzul Qaidah setelah dilakukan rukyah.
Bulan Agustus adalah puncaknya musim panas di kawasan timur tengah termasuk Saudi Arabia.Umumnya  jamaah haji-pun sudah mengetahui hal ini apalagi jamaah yang berangkat dengan rombongan bersama kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Cuma banyak yang terkaget-kaget mendapati kenyataan yang tidak terbayangkan sebelumnya, sama sekali jauh berbeda dengan kondisi di tanah air.
Saat ini saja suhu rata-rata di Mekah dari catatan saya pada tanggal 26 Juli 2018 sudah mencapai 42 -- 43C. Pada saat di Arafah nanti biasanya suhu udara bisa meningkat cukup tajam. Peningkatan suhu udara itu bisa mencapai 3 sampai 5 C. artinya nanti suhu udara di Arafah bisa mencapai 45C sampai 48C, bahkan mugkin lebih.
Banyak sebab suhu udara di Arafah meningkat tajam. Salah satunya kumpulnya manusia bisa lebih dari 3juta orang di satu tempat dalam satu kesempatan adalah penyumbang utama meningkatnya suhu udara.
Banyaknya kendaraan besar seperti bus dan truk pengangkut keperluan konsumsi haji ditambah mobil kontiner berkapasitas besar yang dihidupkan sepanjung waktu juga turut menyumbang meningkatnya suhu udara di Arafah.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semua akan berjalan biasa-biasa saja, terpenting buat jamaah untuk selalu menjaga kesehatan dengan selalu menjaga pola hidup sehat.Antara lain dengan memperbanyak minum air putih dan banyak mengkonsumsi buah-buahan.
Dikondisi udara panas yang ekstrim seperti itu, dehidrasi yaitu kondisi berkurangnya cairan tubuh menjadi hal yang paling banyak diderita oleh jamaah. Itu sebab sangat penting untuk banyak minum air putih dan banyak mengkonsumsi buah.
Ada yang unik dari jamaah Indonesia, terutama kaum ibu, saya pernah mendapati buah-buahan jatah ransum bukan dimakan malah dikumpuli. Terutama buah yang bisa bertahan agak  lama seperti apel dan buah pir.
Saat melontar di Mina nanti usahakan untuk tidak melakukannya sendiri-sendiri. Sangat dianjurkan untuk melontar jumrah berombongan.Taati peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah Saudi, kapan saat jamaah Indonesia boleh melontar.
Penting diingat kalau beraktivitas di luar atau udara terbuka disiang hari untuk keperluan belanja, pergike Masjid atau keperluan lain usahakan untuk menghindar dari panas matahari langsung. Â Gunakan paying dan topi. Jangan lupa sediakan kacamata hitam, selain bisa untuk bergaya, kacamata hitam amat bermanfaat untuk perlindungan mata dari paparan sinar matahari.
Akhirnya, ini mungkin tidak ada hubungannya dengan suhu udara di Mekkah. Yaitu apabila mendapat kesukaran atau permasalahan, baik di penginapan apalagi di luar, jangan bertindak sendiri-sendiri.Segera lapor petugas.