Khabarnya Pemvrop DKI sudah memiliki cara untuk menjernihkan air yang disebut dengan teknologi Nano Bubble yang diadopsi dari Singapura. Dan satu lagi Pemprov DKI juga sudah memiliki alat yang disebut Aerator yang berfungsi menghilangkan baunya dan itu sudah dioperasikan. Tapi hasilnya belum maksimal.
Mengapa hasilnya belum maksimal? ini tentu harus dievaluasi oleh para ahli lingkungan hidup di Pemvrop DKI.
Bisa jadi penerapannya saja yang juga belum belum maksimal.
Saya ada sedikit saran. Ini dari pemikiran sederhana saya. Sebelum diterapkan penjernihan dengan teknologi Nano Babble yang khabarnya diadopsi dari Singapura dan dioperasikannya Aerator, mungkin bisa diusahakan mengglontor air Kali Item. Sederhananya air Kali Item dikuras.
Caranya? Saya rasa para ahli di Dinas Lingkungan Hidup Pemvrop lebih mengerti. Dan saran dari saya coba Dinas Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Pasukan Damkar (Pemadam Kebakaran), kerahkan mobil tangki, ambil air dari Pantai Ancol, kemudian gelontor itu Kali Item.
Kemudian ini yang paling penting. Masyakat di sekitar Kali Item harus diedukasi untuk tidak lagi membuang sampah dan limbah ke sungai. Itu kalau memang betul-betul mau Kali Item tidak lagi berwarna hitam dan berbau.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H