Ketupat saya gagal. Tapi tidak sampai juga bisa dibilang GATOT alias gagal total karena secara rasa sama saja cuma sedikit perlu perjuangan untuk mengunyahnya lantaran agak keras. Cuma satu hal, saya kurang suka dengan tampilannya itu jadi kurang enak dilihat, anyamannya jadi merenggang dan agak kembung.
Ini masih soal ketupat dan ini sekedar catatan saja buat saya yang sengaja saya upload di Kompasiana yang mungkin tidak ada manfaatnya buat siapapun. Buat saya ini sekedar untuk menjadi ingat-ingatan agar di hari-hari kebelakang mungkin di Lebaran mendatang andai masih ada umur saya ingin kembali bikin ketupat; saya bisa lebih cermat lagi. Agar ketupat yang saya buat bisa lebih memuaskan.
Keinginan saya menghasilkan ketupat yang lembut dan legit seperti ketupat buatan pok Sofia ternyata tidak terpenuhi. Kalau dibilang gagal sebenarnya tidak juga cuma saya kurang puas dengan ketupat buatan saya itu. Dari lima puluh buah ketupat yang saya buat lebih dari separuhnya bertekstur agak keras sebab terlalu padat.
Bikin ketupat itu sebenarnya tidak terlalu sulit tapi tidak bisa pula dibilang mudah, kata orang kuncinya harus sabar dan cermat. Sabar ketika merebusnya lantaran air-nya harus selalu dikontrol dan sering-sering ditambah, itu sudah saya miliki. Jadi kegagalan saya bisa jadi lantaran saya kurang cermat ketika mengisi berasnya.
Berlebaran di rumah ibu mertua kemarin saya diberi tahu bagaimana mengisi ketupat yang pas. Mengisi ketupat yang benar dan pas adalah jangan lebih dari separuh selongsong ketupatnya kata Ibu. Kalau lebih separuh isiannya ada potensi ketupat menjadi terlalu padat dan keras. Dan itu yang terjadi dengan lebih dari separuh ketupat buatan saya.
Akhirnya Ibu kasih resep singkat bagaimana membuat ketupat agar teksturnya terlihat pedat tapi lembut dan kenyal dan sudah pasti enak rasanya.
Membuat ketupat sudah harus cermat dari sejak awal katika memilah daun janurnya. Pilih daun yang panjang dan agak lebar. Sebelum mengisinya usahakan menata kembali anyaman agar jangan sampai ada yang merenggang. Untuk berasnya boleh yang agak pulen. Mengisi berasnya jangan sampai lebih dari separuh. Dan untuk merebusnya usahakan agar ketupat terus dalam posisi terendam dan ini artinya airnya harus sering ditambah.
Bagaimanapun saya harus tetap banyak bersyukur Lebaran tahun ini dalam keadaan sehat tidak kurang satu apapun. Puasa kendati tentu saja mungkin tidak sempurna tapi bisa tuntas sebulan penuh dan ibadah lainnya seperti sholat tarawih bisa saya jalankan juga tuntas sebulan penuh.
Untuk urusan ketupat pun saya tetap puas sebab kendati ketupatnya tidak lembut seperti yang saya inginkan tapi sayur buatan istri saya nyaris sempurna dari segi rasa dan terutama tingkat kepedasannya, itu semua bisa menutupi  ketidaksempurnaan ketupat saya.
Mosok ketupat saja jadi perkara....heheh...
.