Sudah cukup lama saya suka meneteng kamera kemanapun saya pergi kendati cuma kamera saku jadul saja. Kendati bukan wartawan tuntutan pekerjaan yang pernah saya jalani mengharuskan saya memotret, lantas jadi keterusan dan sudah menjadi semacam hobi. Banyak hal yang saya temukan akan saya foto. Kadang bisa tiba-tiba saja saya tepikan kendaraan yang saya kendarai cuma sekedar mengambil satu obyek yang menurut saya menarik.
Kalau dibilang hobi biarlah; tapi saya rasa baru sampai pada tahapan gemar saja. Kalau hobi tentu serius melakoninya dengan mempelajari tehnik fotografi agar tahu bagaimana trik dan cara memoto yang benar. Dan itu tidak pernah saya lakoni. Saya memotret atau memoto begitu saja sesuka-suka.
Bicara soal kamera saya punya kamera keren sampai sekarang masih saya simpan dan saya rawat. Kamera tersebut sudah tidak pernah saya gunakan lagi lantaran kamera tersebut masih memakai sistim analog. Barang kali ada yang tahu apakah kamera analog masih bisa dioperasikan, atau barang kali bisa dimodifikasi, saya tunggu jawabannya.
Lanjut tentang kesukaan saya memotret. Bangkai tikus yang tergeletak di tengah jalan pun tidak lepas dari keusilan saya. Bahkan saya pernah menjepret kucing kawin. Kalau gambar kucing kawin tentu saja tidak akan saya umbar, pula saya lupa dimana simpan failnya, sudah terlalu lama. Biar untuk  koleksi pribadi saja....heheh.
"Kurang kerjaan". Mungkin ada orang akan bilang begitu, biarlah hak siapapun untuk mengatakan apapun. Padahal tidak kurang-kurang pekerjaanku. Satu saja kalau boleh saya sebutkan cangkokan pohon jambu yamaika yang pernah gagal tentu harus saya cangkok ulang atau saya harus mengupayakan cara lain bagaimana memperbanyak pohon jambu yamaika alias jambu bol kalau memang tidak bisa dicangkok. Nah itu satu pekerjaan menantang buat saya kedepan.
Itu adalah pohon binahong, pohon merambat ini orang bilang banyak manfaat dan khasiatnya untuk kesehatan dan kecantikan. Untuk kesehatan binahong dipercaya bisa menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Tetapi sempat seminggu mungkin lebih saya perhatikan pohon yang begitu subur mulai layu, dedaunannya pelahan  mulai menguning. Iba dan sedih saya melihatnya. Pohon yang sempat saya bangga-banggakan sepertinya akan meninggalkan saya dengan segala kenangan yang ditinggalkannya. Obat anti hama yang saya semprotkan sepertinya tidak bisa lagi menunda kematiannya.
Seperti adanya kita manusia, hewan, pepohonan juga adalah makhluk ciptaan Tuhan yang apabila tiba waktunya tidak akan bisa menghindar dari takdirnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H