Pasar Beringharjo merupakan salah satu tujuan wisata di Yogyakarta yang cukup populer bahkan sampai ke mancanegara. Pasar yang terletak di pusat kota Yogyakarta atau kebanyak orang menyebutnya Jogya saja merupakan obyek yang patut dikunjungi buat kebanyakan orang yang berkunjung Yogyakarta.
Saya dari Jakarta beserta istri dan teman-teman berkunjung ke Yogyakarta sebenarnya bukan semata-mata mau berwisata tapi tapi tujuan utama kami mengunjungi Yogya adalah dalam rangka menghadiri hajatan seorang teman yang sedang berbahagia menikahkan putrinya. Kebahagian dan kegembiraan teman adalah tentunya juga merupakan momen kebahagian dan kegembiraan kami sebagai teman.
Satu hal lagi kunjungan kami ini adalah bukan sekedar memenuhi undangan akan tetapi adalah merupakan ajang silaturahmi sesama teman. Ajaran mulia yang diwariskan oleh Kanjeng Nabi SAW seribu sekian ratus tahun yang lalu.
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi”. [Muttafaqun ‘alaihi].
Dan banyak lagi pesan Kanjeng Nabi SAW tentang mulianya menjaga tali silaturahmi/silaturakhim.
Menurut pak Dibyo teman yang mengantar tersebut kalau mau belanja batik sebenarny lebih enak di pasar Anu di Solo, menurut beberapa dari Jakarta-pun bilang kalau mau belanja batik enakan di Pasar Tanah Abang. Tapi menurut saya dan saya banyak yang sepakat ini bukan urusan belanjanya tapi adalah kalau sudah singgah di Yogya tentu adalah ya -Beringharjo-nya itu. Tidak lengkap sebagian orang bilang berkunjung ke Yogyakarta tidak singgah di Pasar Beringharjo.
"Paling cuma foto-foto aja pak kata saya". Kenyataannya memang seperti itu foto-foto narsis-an sepertinya setiap momen di tengah pasar itu harus diabadikan. Kendati pada akhirnya ya belanja juga. Itu kan tipikalnya emak-emak sudah ada di tengah pasar buntutnya ya belanja.
Baru bebera menit saja saya berada di tengah pasar, baru beberapa momen saja sidak-nya emak-emak saya jepret saya sudah merasakan keringat mulai bercucuran. Rasanya belum ada setengah jam baju saya sudah lepek, keringat yang bercucuran di wajah rasanya seperti orang yang baru nyangkul pada hal diluar masih turun hujan. Tentu saja kondisi yang seperti membuat siapapu merasa tidak nyaman. Saya lihat beberapa pengunjung yang lalu-lalang juga ada yang berkipas-kipas.