Bercerita tentang rumah ibadah yang dikatakan orang terapung pastinya yang teringat adalah tentang beberapa masjid di beberapa tempat yang disebut terapung. Yang paling populer dan cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia terutama buat mereka yang sudah pernah berkunjung ke Mekkah dan Jeddah. Mereka yang melaksanakan ibadah haji atau umrah biasanya akan disempatkan mengunjungi Kota Jeddah dan tentu saja singgah di masjid terapung yang berdiri di tepi Laut Jeddah.
Masjid Ar Rahmah yang biasanya ramai diziarahi jamaah Indonesia disaat musim haji/umrah itu senyata tidak terapung cuma lantaran masjid itu sepertinya sengaja didesain dan dibangun menjorok ke laut, maka ketika laut pasang masjid tersebut tampak seperti terapung.
Bangunan yang cukup menarik perhatian saya itu berdiri sekitar seratus meter dari terminal Bus Jetty tempat berhentinya Bus Wisata gratisan yang saya tumpangi.
Penasaran di panas-terik tengah hari saya hampiri bangunan yang semula saya kira masjid tersebut. Saya dapati bangunan itu dibuat kembar mengapit koridor yang menjorok ke laut. Dari tulisan yang terpampang di gerbang bangunan tersebut ternyata itu adalah bangunan gereja. Gereja Street Pier atau ada yang menyebutnya Gereja Saint Pier.
Walau sudah browsing ke sana-kemari hanya sedikit saja info saya dapatkan. Bangunan itu termasuk gereja tertua di Pulau Penang. Dari tulisan EST 1897 di atas tulisan "CHURCH STREET PIER" yang terpampang di gerbang gereja bisa ditebak gereja tersebut berarti dibangun pada tahun 1897. Itu berarti gereja tersebut sudah berdiri lebih dari satu abad.
Cuma yang mau sedikit saya ceritakan disini, seperti masjid di Jeddah yang menjorok ke arah laut kemudian orang menyebutnya sebagai Masjid Terapung. Bisa jadi Gereja Saint Pier yang enak dipandang tersebut juga akan tampak terapung ketika laut pasang.